Mohon tunggu...
yomi45
yomi45 Mohon Tunggu... Guru - Fans Sepakbola

Fans Sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Captain Jay Idzes dalam Panggung Arab Saudi

5 September 2024   10:03 Diperbarui: 5 September 2024   11:57 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kesunyian malam yang akan beranjak menuju pagi, ketika waktu sudah memukul tengah malam di Jeddah, kita menyaksikan lagi sebuah babak baru dalam perjalanan Tim Nasional Indonesia. Di bawah komando Shin Tae-yong, Timnas kita tidak hanya menghadapi tim sepak bola, melainkan sejarah itu sendiri. Sebab di hadapan mereka, berdiri tegak sebuah tim yang dijuluki "The Green Falcons," Arab Saudi, yang tak lain adalah perwujudan semangat padang pasir dengan pelatih berkelas dunia, Roberto Mancini, di belakangnya.

Namun, ada satu nama yang mencuri perhatian, seperti mata yang tertuju pada satu titik terang di langit malam. Jay Idzes, sosok yang belum lama mencicipi suasana lapangan internasional, kini diserahi sebuah tanggung jawab yang hanya bisa diberikan kepada mereka yang benar-benar layak---ban kapten Timnas. Penunjukan Jay sebagai kapten bukan sekadar keputusan teknis, bukan pula hanya soal siapa yang paling senior di lapangan, namun sebuah simbol dari kepercayaan yang tumbuh dalam benak Shin Tae-yong.

Sebagaimana sejarah mencatatkan banyaknya figur pemimpin yang ditempa oleh situasi penuh tantangan, demikian pula Jay. Dalam tubuh Jay, mengalir visi permainan yang tajam, layaknya sungai yang tak kenal lelah mengalir, melintasi segala rintangan. Setiap umpan yang ia lepaskan, seolah-olah adalah jembatan yang menghubungkan seluruh bagian dari tim---pemain belakang, tengah, hingga lini depan---dengan ketepatan yang luar biasa. Dan dalam setiap intersep serta tekel yang ia lakukan, ada ketenangan seorang pengamat yang matang. Ia tak sekadar memotong jalur bola, tapi juga membaca langkah lawan, satu demi satu.

Dalam tiga pertandingan sebelumnya bersama Timnas, dua kali melawan Vietnam dan sekali menghadapi Filipina, peran Jay Idzes semakin mengemuka. Meskipun Asnawi dan Jordi kala itu masih memegang ban kapten, Jay tetap menunjukkan kualitas kepemimpinan yang otentik. Di setiap insiden di lapangan---keributan, ketegangan, perdebatan dengan wasit---Jay selalu hadir, tak pernah absen untuk melerai dan memimpin komunikasi dengan otoritas di lapangan. Ia bukan hanya seorang bek tengah, tetapi juga mediator dan penenang.

Dan kini, di pertandingan melawan Arab Saudi, kepercayaan itu sepenuhnya jatuh padanya. Ban kapten melingkar di lengan Jay, menjadi simbol bahwa dialah orang yang dipercaya untuk menjaga stabilitas, baik secara mental maupun fisik, di jantung pertahanan.

Namun, kepercayaan yang diemban Jay bukanlah hal yang datang begitu saja. Ia juga diuji di level klub. Di Serie A Italia, sebuah kompetisi yang hanya sedikit pesepak bola Indonesia bisa menembusnya, Jay telah mencatatkan sejarah. Menjadi pemain utama, bahkan dipercaya menjadi kapten di klub Venezia, di liga yang begitu ketat dan kompetitif. Dalam beberapa pertandingan, seperti saat menghadapi Torino dan Fiorentina, kehadiran Jay di lapangan bukan hanya memperkuat lini belakang, tetapi juga memberikan harapan bagi banyak orang Indonesia bahwa ada sesuatu yang lebih besar sedang dirajut.

Pertandingan nanti, bukan hanya soal menang atau kalah. Ini adalah sebuah panggung, tempat Jay memperlihatkan bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya lahir dari usia atau pengalaman yang panjang, melainkan dari keberanian untuk berdiri di saat paling genting, untuk mengambil alih ketika yang lain mundur.

Kini, kita hanya bisa menunggu, menyaksikan bagaimana Jay, dengan ketenangan yang dingin, memimpin tim ini dalam duel penuh tekanan melawan tim Arab Saudi yang agresif dan penuh serangan. Pertanyaannya bukan lagi apakah Jay layak menjadi kapten, tapi bagaimana ia akan menorehkan bab baru dalam sejarah sepak bola Indonesia, membawa Timnas ke arah yang lebih cerah di bawah kepemimpinannya.

Dan ketika peluit panjang dibunyikan, baik menang atau kalah, kita akan tahu satu hal: Jay sudah melakukan apa yang harus dilakukan seorang pemimpin sejati---berjuang tanpa kenal lelah, dengan visi yang terang, untuk negara dan timnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun