Tentang budaya belajar di perguruan tinggi. Tentang bagaimana mereka mengatur diri dan mengatur waktu agar kuliahnya kelak tidak terbengkalai. Malah sebisa mungkin lulus tepat waktu.
Dan lulusnya pun haruslah karena memang sudah selesai belajar.Â
Bukan karena sudah kelamaan di kampus. Dan juga kalau bisa lulus dengan predikat terbaik bukan asal lulus. Karena itu setiap mahasiswa perlu memiliki budaya berpikir ilmiah. Budaya ini berasal dari budaya belajar yang baik tentunya.
Apa itu budaya belajar yang baik?Â
Belajar yang sederhana adalah dengan membiasakan diri suka membaca. Dan selanjutnya kegiatan membaca mesti menjadi sebuah kebutuhan, bukan sekedar hobi. Sebab dengan membaca sebagai kebutuhan berarti tiada hari atau tidak ada waktu terbuang percuma tanpa membaca.
Dengan suka membaca, kemampuan berpikir kritis seseorang akan terus terasah. Sebab seorang mahasiswa yang adalah seorang calon ilmuwan harus memiliki kemampuan berpikir kritis.Â
Dan ia dibutuhkan untuk memecahkan persoalan yang ditemui. Apakah masalah yang dihadapi saat sebagai mahasiswa maupun ketika ia berkarya nanti.
Sebagai penutup kegiatan bincang-bincang itu kubilang bahwa tidak ada orang yang tetiba langsung rajin membaca.
Lalu rajin belajar. Ia dimulai dari suatu keadaan yang dipaksakan. Untuk menjadi biasa harus bermula dari suatu kesadaran pemaksaan.
Oleh karena itu, paksalah diri untuk biasa membaca yang berujung menjadi biasa belajar.Â
Sehingga aku katakan kepada mereka bahwa belajar itu adalah suatu kesadaran pemaksaan pembiasaan diri.Â