Dan masih banyak lagi lagak, gaya dan cara seseorang memanjakan dirinya. Dan itu tak perlu ditiru. Sebab belum tentu cocok dengan pribadi yang meniru. Yang paling sederhana dan alamiah adalah ikuti saja irama diri sendiri. Itu bukanlah suatu aib.
Terkadang kurang dapat diterima (oleh orang lain di luar pelaku atau mereka yang melihat). Ada yang berkomentar entah yang terdengar keluar atau hanya membatin, jalan begitu jauh cuma cari kopi. Atau bubur ayam. Atau kerupuk. Aneh sekali.
Memang aneh. Dan itu tidak dapat didefinisikan secara logika orang sehat. Apalagi secara metodologis ilmiah. Dia hanya dapat dijangkau dengan rasa. Mesti dengan afeksi bukan kognisi. Karena itu tak perlu ditanggapai dengan emosi. Sebab pasti berselisih.
Aku juga suka memanjakan diri kalau suntuk melakukan suatu pekerjaan yang membosankan memenatkan. Dalam situasi itu biasanya aku main musik. Kadang sambil menyanyi sendiri. Walaupun timbre suara yang merusak telinga pendengar. Kekira seperti suara kucing dan anjing lagi rebutan makanan. Tak masalah. Sing penting, hepi.
Kadang juga hanya mengikuti suara penyanyi yang terdengar nun jauh di sana. Suara yang keluar dari peti pengeras suara dengan radius 700-800 meter. Kendati sejauh itu suaranya masih menggetarkan pepohonan dan dinding rumah. Malah atap rumah yang dari seng bergemeretak seperti orang menahan rasa menggigil.
Selain bermain musik demi memenuhi keinginan manja diri, aku siram tanaman. Atau bersihkan rumah. Kadang menata kembali barang-barang kesukaanku. Seperti buku-buku di rak dan/atau meja, alat-alat olahraga, dan juga alat-alat musik. Aku gunakan pengulangan kata seolah jumlahnya segunung padahalnya cuma satu atau dua saja. Ini juga salah satu caraku memanjakan diri.
Karena diriku sudah minta dimanjakan dengan cara aku harus berhenti bercerita, maka ijinkan aku mundur dulu. Biar kupenuhi dahulu dengan pemanjaan yang dia sukai. Dengan begitu besok dan besoknya lagi ketika harus berkarya, dia tidak mogok. Dia tidak akan bersikap kangaranga terhadapku.
Terima kasih atas kesediaan teman mendengar caraku memanjakan diri. Aku pamit mundur dari hadapan Anda. Selamat malam. Selamat beristirahat dan sampai jumpa besok.
Tabe!Â
Tilong-Kupang, NTT
Senin, 13 September 2021 (22.22 wita)