Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Au Kan Ki

8 September 2021   12:57 Diperbarui: 8 September 2021   13:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tilon atau tiron, artinya tidur beristirahat sambil memamah. Siapa yang tidur beristirahat sambil memamah? Jawabannya, sapi dan kuda. Sapi dan kuda bila tidur sambil memamah, atau mengunyah Atoin' Meto' menggunakan kata /tilon/ atau /tiron/.

Oleh karena itu, ada dua kampung di sekitar Kupang Timur yang dinamakan Bijaetilon (sapi memamah, pen.) dan Bikaestilon (kuda memamah, pen.). Apakah kedua kampung ini masih ada? Jawabannya, secara faktual keduanya sudah punah, tetapi nama mereka dikenang selalu di Oefafi dan wilayah yang sekarang di sana dibangun waduk/bendungan besar yang disebut Tilong Dam.

Mengapa menjadi tilong? Saya mesti mengatakan bahwa mungkin pada saat penamaan, tidak ada diskusi yang sifatnya ethno-linguitic dan socio-linguitic kepada para tokoh masyarakat di sekitar lokasi. Umumnya program dan proyek pemerintah hanya melibatkan pemerintah daerah yang staf khususnya belum tentu paham ethno-linguistic dan socio-linguistic.

Begitulah evolusi nama Tilong dan artinya. Kiranya uraian dari penulis senior NTT ini memuaskan dahaga keingintahuan Anda tentang Tilong. Terima kasih kuhaturkan kepada Bapak Roni Bani atas informasi bernas ini.

Oepunu

Oepunu adalah kampung paling barat Tilong. Ia dinamai seperti itu karena kondisi dulunya begitu. Kemungkinan pada saat para pionir pertama menempatinya mereka mendapati situasi demikian. Karena itu mereka menamai dia Oepunu.

Nama ini terbentuk dari dua penggalan kata, yaitu: Oe dan Punu. Oe artinya air. Sedangkan Punu berarti bau busuk. Jadi Oepunu artinya air yang berbau menyengat yang tidak sedap. Bau bangkai. Bau busuk. Otomatis tidak bisa dimanfaatkan.

Tapi sobat tidak usah merasa mual dan jijik dengan nama itu dari ceritaku. Sebab itu dulu. Hikayatnya penamaannya demikian. Sekarang tidak lagi berbau tidak sedap karena sering dimanfaatkan sehingga terus dibersihkan. Ia menjadi sumber penghidupan masyarakat Oepunu.

Tuahanat

Kampung Tuahanat berada di sebelah selatan Oepunu. Nama itu disematkan berdasarkan kebiasaan dan kebisaan masayrakatnya. Kebiasaan dan kebisaan itu diperoleh karena tuntutan alamnya. Yaitu di sana ditumbuhi banyak pohon gewang, coryphe utan. Apa itu pohon gewang? Anda bisa membacanya di tulisanku berjudul: Tilong & Sumber Dayanya.  berbatasan dengan Sabaat.

Nama Tuahanat terbentuk dari dua suku kata, yaitu: Tua dan Hanat. Tua artinya nira atau kami menyebutnya tuak. Sedangkan Hanat artinya memasak, menanak atau mengolah. Jadi Tuahanat artinya memasak atau mengolah tuak/nira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun