Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesan Kecil dari Tilong: Jadikan Menulis sebagai Kebiasaan Sehari-hari

31 Agustus 2021   07:11 Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:25 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: popbela.com.

Untuk jadi kebiasan sehari-hari, tulis apa? Ini pertanyaan dari banyak orang ketika diperhadapkan dengan hidangan bernama menulis. Saya harus tulis apa? Saya ringkas saja bahwa pintu informasi menulis dari seorang manusia adalah panca indranya. Yaitu: Penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa.

Tingkatkan kepekaan kelima alat dria itu untuk menyerap informasi sebanyak mungkin sebagai ide menulis. Intinya, jangan takut berekspresi. Jangan takut salah, jangan takut dibilang jelek. menulis saja!

Sebab menulis itu adalah seni. Yaitu bagaimana memainkan rasa pembaca dengan kata dan frasa. Karena itu, dia tidak ada urusan dengan salah atau jelek. Yang tepat adalah enak atau tidak ketika dibaca. Enak di sini telah mewakili masuk akal tidaknya tulisan itu.

Bagaimana menulisnya? Ini adalah pertanyaan lain lagi yang biasanya dilontarkan. Semestinya tidak perlu ditanyakan sebab menurut saya, ini mubazir dan buang energi. Tetapi kalau tetap ingin dijawab, saya akan menjawabnya.

Namun sebelumnya, biarlah saya sampaikan ini dulu, bahwa: Ide dan kreativitas adalah dunia entah berantah yang tak bertepi. ia tidak bisa dijangkau dengan rumus & dalil apapun. ia hanya bisa diarungi oleh orang yang memilikinya. (Yolis Djami).

Karena itu, begini jawaban saya atas pertanyaan tadi: Pertama, ambil dan pegang bolpen. Ambil kertas lalu letakkan di meja di depan Anda. Langsung saja menekan mata bolpen ke atas kertas dan jadilah sebuah tulisan apik yang menarik dan membelajarkan orang.

Kedua, duduk di depan laptop atau PC. Klik Microsoft word, letakkan jari-jari di atas tuts lalu ketuk ketiklah huruf demi huruf. Maka terciptalah karangan manis yang menohok dinding nalar dan rasa pembaca. Bacaan yang menggoda emosi para penikmatnya.

Ketiga, ambil telepon pintar dan buatlah jempol Anda menari berdansa meliuk-liuk di huruf-huruf yang diinginkan hingga jadi tulisan. Uraian yang memuat sebuah informasi bergizi bagi khalayak banyak di luar sana. Itu dia, selesai.

Sebelum lanjut ke soal berikut, saya ingin menyampaikan sesuatu soal bagaimana secara agak serius. Ketika sudah rajin menulis dan terbiasa, tulisan Anda akan mengalir lancar. Itu sebabnya perlu latihan terus-menerus. Latihan tanpa jeda, tanpa jemu.

Saat menulis pun harus dengan cara pengungkapan yang benar, ejaan yang benar, dan seterusnya. Ungkapan ini mungkin akan membamtu Anda memahami apa yang saya maksud. Perfect practice, makes perfect! Demikian kata Deddy Corbuzier.   

Kapan menulis? Manusia telah dikaruniakan suatu kebebasan berkehendak. Mau buat apa, dengan cara apa dan kapan silakan atur sendiri sesuai irama yang disukasi dan kuasai. Jadi soal kapan menulis, kembali ke individu masing-masing. Sesuaikan dengan kesempatan tiap orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun