Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Kenal Tapi Turut Bangga!

9 Januari 2021   09:17 Diperbarui: 9 Januari 2021   09:23 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam tulisan yang ditayangkan di Kompasiana pada hari Jumat tanggal 8 Januari 2021, Pak Tjipta mengatakan ini: "Semua artikel yang sudah masuk dan yang segera menyusul akan ikut diterbitkan. Dan masing-masing penulis yang berkontribusi akan dihadiahkan sebuah buku, dengan catatan tidak akan dibebani biaya apapun. Syaratnya hanya tulisan yang diposting di Kompasiana yang akan dibukukan."

Kutipan ini saya ambil dari artikel yang berjudul: Semua Artikel yang Masuk akan Dibukukan. Ini adalah artikel beliau yang ke 5264 menurut data statistik yang tercatat di laman Kompasiana. Sebuah capaian yang luar biasa.

Saya bilang luar biasa, karena Pak Tjipta sudah memasuki usia sepuh. Sekalipun demikian beliau masih berkarya memberi inspirasi berharga bagi pembaca Kompasiana. Menginspirasi membangun budaya literasi bagi generasi anak bangsa.

Bahkan bukan hanya Pak Tjipta soerang diri. Belahan jiwanya, Ibu Roselina Tjjiptadinata pun seorang Kompasianer sejati yang juga setia memberi inspirasi. Hingga tanggal 8 Januari 2021 pada hari Jumat kemarin, beliau telah menghasilkan 767 artikel. Sekali lagi, luar biasa!

Oleh karena itu, kiranya tidak akan berlebihan jika Kompasiana menobatkan mereka, kedua sejoli ini dengan predikat tertentu. Misalnya: The Best Couple Kompasianers. Atau pakai bahasa Indonesia saja yaitu: Pasangan Kompasianer Tersetia. Karena mereka telah setia dalam menjaga keharmonisan hidup dan setia menulis di Kompasiana. Setia menginspirasi anak muda bangsa.

Saya tidak kenal mereka secara pribadi. Juga tidak ada hubungan apa-apa, apalagi hubungan keluarga. Sebab beliau berdua dari Padang, sedangkan saya dari Timor. Tapi kami, kita, Indonesia. Saya hanya tahu mereka dari tulisan-tulisannya yang senantiasa tayang di Kompasiana. Darinya saya bangga bisa belajar hidup dari contoh hidup mereka.

Karena rasa bangga itu pula sekalipun saya tidak kenal (hanya tahu), saya memberanikan diri menayangkan tulisan ini. Keberanian ini pun terdorong oleh pernyataan beliau sendiri masih dalam artikel yang sama, bahwa: "Untuk memberikan kesempatan kepada semua teman yang sempat ragu namanya tidak tercantum dalam daftar maka masa pengiriman artikel diperpanjang sampai dengan tanggal 14 Januari 2020."

Barangkali maksud beliau adalah 14 Januari 2021. Yaitu perpanjangan waktu pengiriman naskah.

Tetapi seandainya saya yang keliru, maka biarlah ini menjadi ucapan ungkapan yang terlambat. Ungkapan dari seseorang yang tak dikenal. Seorang sahabat asing yang turut bangga dengan segala ketercapaian yang diraih Pak Tjipta dan Ibu Roselina Tjiptadinata.

Selamat, Tuhan memberkati berlimpah-limpah dalam segala aspek hidup!  

Tilong-Kupang, NTT

Sabtu, 9 Januari 2021 (11.02 wita)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun