Hal-hal ini memicu memacu seorang guru olahraga untuk bertindak cepat. Bertindak cepat sesudah melalui proses pertimbangan yang matang. Pertimbangan apa, bagaimana dan kapan. Itu demi proses pembelajaran yang sedang dihadapi.
Sarana prasana yang cenderung tidak ada tidak boleh menghentikannya dari mengajar. Dia tidak diperkenankan berpangku tangan dan menyesali kondisi tersebut. Dia justru harus kreatif mengadakan yang tidak ada demi kelangsungan pembelajarannya.
Setiap anak memiliki keunikan tersendiri. Entah mereka itu menyenangkan ataupun  mencengangkan menegangkan. Ada yang gampang diatur. Tak jarang pula yang ingin melakukan apa yang dimauinya. Menuruti kehendak sendiri. Anak sulit diatur atau gampang diatur tetap harus diatur agar pembelajaran teratur jalannya.
Dalam situasi ini sang guru olahraga tidak bisa dan tidak boleh mengabaikannya. Dia harus melakukan pendekatan dengan cara yang edukatif. Yaitu untuk membawanya kembali ke cara bersikap yang seharusnya dan sejatinya. Dia akan mengubah situasi menegangkan menjadi menyenangkan bagi semua peserta didik.
Oleh karena itu, patutlah ia disebut seorang pemecah masalah yang andal. Dia memiliki kecakapan dan ketelitian menyikapi sebuah masalah. Juga kecakapan ketepatan mengambil keputusan dengan solusi terbaik.
Berbahagialah Anda, para guru olahraga. Karena Tuhan memberi tantangan demi kematangan Anda menghadapi setiap masalah. Dengan kematangan mental dan jiwa itu Anda mampu menyelesaikan setiap perkara secara baik bersahabat bersahaja.
Always be a good physical education teacher who is a wise trouble shooter!
Tilong -- Kupang, NTT
Rabu, 3 Juni 2020 (20.32 wita) Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H