Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekretaris

15 Agustus 2020   09:09 Diperbarui: 15 Agustus 2020   09:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah kursus percaya diriku bertambah. Pekerjaan sebagai sekretaris yang diembankan kepadaku dapat aku selesaikan dengan baik. Selain itu, sebagai wali kelas aku mencoba memanfaatkan 'kotak ajaib' itu untuk meringankan tugasku.

Aku merancang leger (daftar nilai) sebelum dipindahkan ke buku rapor. Hasil rancanganku menjadi contoh bagi teman-teman walaupun tidak sempurna. Kebanyakan rekan guru mempelajarinya dariku. Dengan sukarela aku mengajarkan. Gratis. Tanpa bayar.

Aku bangga karena aku yang dianggap anak bawang dapat berbuat sesuatu yang berguna. Sebagai sekretaris, aku dianggap cukup berhasil. Itupun mungkin dipicu oleh hinaan (baca: tantangan) dari temanku. Thank you, brother Rudi!

Waktu di Kelapa Gading itu aku gunakan komputer 'jangkrik' yang notabene belum terlalu canggih. Lain lagi ceritanya ketika aku bergabung di SHB. Semua komputernya -- menurut ukuranku -- canggih sekali. Semuanya pakai 'tikus' -- Mouse.

Aku bengong (ternganga) menyaksikan mesin-mesin itu. Kembali aku seperti terpuruk ke titik beku. Walaupun aku pernah belajar, namun melihat komputer Macintosh aku bingung. Aku belajar lagi. Aku telateni lagi seperti dahulu. Syukurlah, aku bisa.

Setelah mampu mengoperasikan mesin-mesin macintosh itu, aku sekali lagi membuat terobosan baru. Sementara semua teman guru memberikan laporan nilainya secara manual (tulis tangan), aku mengerjakannya dengan 'kalkulator' besar, komputer.

Seperti di Tunas Karya, teman-temanku pada 'menyontek' dan meng-copy cara dan hasil kerjaku. Sampai di sini aku dapat membuktikan dan membenarkan kata-kata lawas sarat motivasi nan keren ini: "Where there is a will, there is a way."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun