Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

How Good is His English?

4 Agustus 2020   08:52 Diperbarui: 4 Agustus 2020   08:52 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"No, I just wonder," katanya.

"Thank you," timpalku lumayan bangga.

Di suatu ketika yang lain, temanku Leo Lencito yang orang Filipina marah. Pangkalnya adalah kritik dan koreksi yang menyakitkan dari kepala sekolah. Koreksi terhadap hasil kerjanya sebagai penanggung jawab penerbitan Bulletin sekolah.

Ia menulis surat yang isinya adalah pernyataan pengunduran dirinya sebagai penanggung jawab Bulletin. Ia layangkan surat berbahasa Inggris itu kepada yang terhormat kepala sekolah. Orang yang sudah memporak poranda motivasi kerjanya menerbitkan Bulletin itu.

"Silakan cari orang lain yang lebih profesional. Orang yang dibayar khusus untuk membuat dan menerbitkan Bulletin," tulisnya. Kepala sekolah bingung. Ia panik dan galau. Ia kehilangan asa. Orang nomor satu di sekolah itu memanggilku.

"Bapak yang selalu menulis untuk News Bulletin kita bersama Pak Leo. Saya mohon jangan hentikan," pintanya padaku. Lalu ia menjelaskan ihwal kemarahan si Filipinos, orang Filipina itu secara runut runtut. Dalam hati aku tertawa dan berseru kocak dalam diam.

"Dulu aku dihina soal bahasa Inggris. Sekarang aku diharapkan meneruskan pekerjaan itu yang notabene 75 persen ditulis dalam bahasanya Pangeran Charles." Aku geli. Tapi tak tega untuk membalikkan kata-katanya.

Kata-kata yang dulu pernah dilontarkannya padaku secara tak bermartabat. Ya, walaupun ia hanya sekedar menyampaikan penilaian orang lain padaku. Tapi aku tak sanggup manyatakannya. I am not that kind of person.

And what I can learn through this experience is: Do not be so easy to judge somebody else, whoever and whatever he/she is. Do not criticize other people. It's just like the Bible says. 

"Judge not, that ye not be judged. For with what judgement ye judge, ye shall be judged; and with what measure ye mete, it shall be measure to you again." It's taken from Mathew chapter seven verses one and two. The Holy Bible published by University Press, London in 1957.

Atau dalam bahasa yang lebih mudah dicerna dalam The Living Bible Paraphrased, dikatakan: "Don't criticize, and then you won't be criticized. For other will treat you as you treat them." Mathew seven verse one. The Living Bible published by Tyndale House Publishers, Wheaton Illinois in 1972.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun