Sedangkan negatif berarti tidak dapat diterima oleh khalayak yang luas. Maka positif dan negatif yang dimaksud adalah yang sesuai dengan standar umum. Bukan berlandas pada standar atau penilaian keputusan pribadi atau sekelompok orang.
Salah satu kebiasaan yang mungkin tidak berterima adalah kebelet. Dalam KBBI versi daring memberi makna pada kata kebelet dengan: "Ingin sekali; tidak tertahankan lagi untuk melaksanakan keinginan." Sederhananya kebelet itu sesuatu yang segera harus diwujudnyatakan. Diejawantahkan. Sesuatu yang tak bisa ditahan-tahan lebih lama lagi. Bila kebelet semakin ditahan akan berisiko.
Berisiko seperti contoh-contoh ini. Pertama, Moammar Emka berkata: "Kangen itu mirip kebelet buang air besar. Makin ditahan, makin blingsatan." Dia mau mengatakan bahwa kangen itu jangan ditahan. Langsung nyatakan saja.Â
Yang kedua: "Cinta itu bagaikan kentut bila ditahan sakit perut, kalau dilepas jadi ribut!" Kedua contoh ini memiliki substansi yang sama yaitu jangan ditahan. Tapi juga jangan sembarangan dinyatakan. Jangan asal dilepas. Berisiko. Berbahaya.
Memang sesuatu yang ditahan-tahan akan membuat blingsatan atau ribut. Blingsatan itu keadaan seseorang yang tidak bisa diam. Selalu bergerak demi meredam sesuatu yang sedang dirasakan.Â
Blingsatan itu seperti situasi seekor cacing yang sedang berada di atas permukaan aspal yang panas. Dia akan terus bergerak berpindah agar bisa selamat dari jerat panas yang ganas itu. Kira-kira begitulah blingsatan itu.
Nah, pembaca yang budimana! Seperti yang kubilang di atas bahwa kakaku ini suka sekali menahan-nahan buang air besar. Entah kenapa? Dia sangat menikmati permainannya dalam situasi blingsatan seperti itu.Â
Dia tidak akan bisa diam. Selalu bergerak ke sana ke mari. Geser kiri geser kanan. Maju mundur tak karuan. Kita yang melihatnya bisa lucu. Bisa juga kesal. Tapi dia, sebaliknya. Enjoy. Sangat menikmati.
Kalau misalnya dia dalam posisi duduk bersila di lantai maka dia akan menggerakkan badannya memutar seolah bergetar. Atau menunduk ke depan seperti mau mencium lutut sambil mengoyangkan kedua paha membentur lantai. Benturan paha di lantai ini akan menghasilkan bunyi melodi tersendiri. Dan hanya dia yang tahu not dan nadanya.
Atau dia akan mencondongkan badannya ke kiri dan ke kanan sambil mendorong mengangkat pantatnya dengan menopangkan kedua tangan di lantai.Â
Gerakan-gerakan itu dia lakukan biar ada sela, cela atau ruang antara lantai dan pantatnya sehingga bila ada angin yang keluar tak menyebabkan bunyi yang mengagetkan. Hanya udara di sekitar yang terkontaminasi berpolusi.