Mohon tunggu...
Yolis Hidayatullah
Yolis Hidayatullah Mohon Tunggu... Programmer - Developer IT

never stop thingking...

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisa Serangan Hacker pada Pusat Data Nasional (PDN), Data Masih Memungkinkan Terselamatkan

29 Juni 2024   14:53 Diperbarui: 1 Juli 2024   20:10 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Event Viewer dengan Event ID : 4625 (Dokumentasi Pribadi)

1. MENGAMANKAN WINDOWS

a. Membuat Account Administrators Baru

Membuat account dengan Previlege Administrators baru dengan WAJIB mengisi kolom description yang berbeda dengan User name,

kolom description merupakan caption yang akan tampil Ketika kita akan login di windows, jika tidak di isi maka default akan menampilkan User Name dan jika User Name diketahui oleh orang lain maka server kita dapat dengan mudah di Brute Force untuk mendapatkan passwordnya.


Dimana metode brute force sipelaku harus mengetahui User Name terlebih dahulu untuk mempermudah mendapatkan password target.

Membuat User name dengan nama yang sulit dilihat secara kasat mata, kalau saya bisanyanya menggunakan underscore “_” atau Spasi “ “ dengan jumlah  yang cukup banyak secara berturut seperti berikut “_______” (ada berapa underscore  yang tampak ?)

Membuat password yang komplek/rumit dan user name yang komplek/rumit.


Selama ini kita cuma berpikiran mengamankan password saja, padahal merahasiakan user name itu tidak kalah penting, karena login harus menggunakan 2 parameter, yakni user name dan password.

Gambar Jendela Create Account User Login Windows (Dokumentasi Pribadi)
Gambar Jendela Create Account User Login Windows (Dokumentasi Pribadi)
 

b. Disable Account Administrator Bawaan Windows (Default)

Secara Default Windows memiliki account dengan Previlege Administrators dengan nama Administrator, account ini tidak dapat dihapus, namun dapat dinon aktifkan, disable Account ini.

Gambar Administrator Properties (Dokumentasi Pribadi)
Gambar Administrator Properties (Dokumentasi Pribadi)

Account Administrator jika diaktifkan akan mempermudah pelaku melakukan brute force password atas account tersebut.

c. Hindari menggunakan Remote Desktop Windows

Bekerja secara remot merupakan kebutuhan penting bagi Developer dan Admin Server, Namun hal ini menimbulkan celah security jika tidak hati-hati dalam melaksanakannya.

Upayakan untuk pekerjaan Remote meremote Server tidak menggunakan Remote Desktop Windows, dan Disable Fitur ini dan pastikan tidak ada satupun user account yang dapat login via remote desktop, terlebih lagi klau kita tidak mangamankan User Administrator.

Banyak Kasus kebobolan server widnows melalui cara mengambil alih windows via remote desktop

2. MENGAMANKAN JARINGAN

Gunakan Firewall untuk mengamankan jaringan, firewall dapat menggunakan yang open source jika terbatas budget, intinya Firewall harus minimal dapat mendeteksi dan memblock jika terjadi serangan brute force attack dan SQL Injection.

Menggunakan firewall ini juga dapat mengurangi beban server dalam menangkis serangan dari luar.

Sekelas PDN saya rasa pasti ada Firewall, tapi kenapa bisa lolos, berikut analisa saya :

  • Firewall tidak disetting untuk sensifif ngeblock adanya brute force attack, DDOS Attack, SQL Injection, dll
  • Port Remote Desktop Windows di allow untuk bisa lewat
  • Limit Traffic  IN/OUT tidak dibatasi.

3. RAJIN MEMERIKSA SERVER

Administrator Sistem harus rajin memantau kondisi server diantaranya :

  • Memantau Kondisi Fisik Perangkat Keras
  • Memantau Kondisi beban Prosessor, Kondisi Storage, Memory Free & Used
  • Memantau Event Viewer
  • Memantau Firewall dan Router
  • Memantau Proses Backup
  • Mengupdate Sistem Operasi, dll

4. MENGAMANKAN REMOTE SERVER

Seperti yang telah disampaikan, remote server adalah kebutuhan pekerajaan di era 4.0 ini, semua dilakukan dari jarak jauh agar mempercepat waktu dan menghemat biaya, untuk itu perlu dilakukan pengamanan, saya menyebutnya SERVER REMOTE DMZ (Demiliterisasi Zone), dengan topologi seperti berikut :

               

Topologi Remote Server DMZ(Dokumentasi Pribadi)
Topologi Remote Server DMZ(Dokumentasi Pribadi)

Server DMZ ketika diremote oleh user terbatas hanya sebagai Guest sehingga tidak dapat menginstal aplikasi, mematikan service antivirus, menghapus log dsb, di Server DMZ dipersiapkan aplikasi remote khusus lagi untuk masuk ke Server Utama, dan di server DMZ  di install aplikasi perekam desktop (CCTV).

V. KENAPA SERANGAN PDN  MEMATIKAN DAN BEREFEK LUAS

Berikut adalah Gambaran topologi serderhana PDN menurut Analisa saya :

Topologi Sederhana SERVER PDN(Dokumentasi Pribadi)
Topologi Sederhana SERVER PDN(Dokumentasi Pribadi)

Dengan topologi ini memang dapat menghemat pengadaan server, menghemat tempat, menghemat Listrik, dsb namun yang terjadi dalam case PDN ini adalah MAIN SERVER terkena serangan dan File-File Image Virtual Machine semuanya di Encrypted, sehingga semua VM tidak dapat berjalan, hal ini akan berbeda efeknya jika semua tenant menggunakan server on promise (server fisik).

Dan kenapa jadi mematikan, saya rasa karena telat dan tidak tepat penanganannya, Ketika terdeteksi sistem di tenant mulai tidak berjalan, harusnya segera di cek server dan jangan ragu mematikan paksa server, toh para tenant juga sudah tidak dapat mengakses ke server.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan analisa saya, saya menyimpulkan kalau pertama kali serangan bukan kepada windows defender, melainkan melalui jalur Port dan Aplikasi REMOTE DESKTOP Windows, yang mana jalur ini diaktifkan oleh pengelola Admin Server dalam memantau dan memilihara server, dengan brute Force Attack, dengan user name yang  mudah diketahui maka password serumit apapun dapat didapatkan dengan mudah, setelah Hacker dapat Password tentu dia dapat masuk tanpa diketahui oleh firewall dan dapat mematikan semua pertahanan di server, bahkan sampai mengganti password server itu sendiri. 


Terkait PDN yang sudah terenkripsi oleh ransomware, masih ada satu peluang terakhir tanpa harus mencari dekriptor atau membayar tebusan untuk menyelamatkan datanya dengan menggunakan Aplikasi Disk Recovery, memang akan memakan waktu yang cukup lumayan mengingat data dan storage  yang besar.

VII. PENUTUP

Demikian Analisa dan pandangan saya terhadap kasus serangan PDN semoga kejadian serupa tidak terjadi Kembali dan dapat diatasi jika terjadi serangan, jujur serangan terhadap PDN sangat memalukan buat Negara kita dimata Negara Lain.

Terima Kasih.

#ransomware

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun