Mohon tunggu...
Yola Widya
Yola Widya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penyuka kuliner dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jajanan Sehat ala Dharma Sucipto

4 Oktober 2023   05:46 Diperbarui: 4 Oktober 2023   05:49 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diabetes jadi salah satu penyakit turunan di keluarga saya selain penyakit jantung dan lainnya.  Karena itu pula saya selalu berusaha menerapkan pola hidup sehat. Selain olahraga, saya berusaha untuk disiplin minum air putih. Hal ini saya terapkan pula pada anak-anak. Sejak kecil mereka saya biasakan untuk membawa botol yang berisi air putih. Alhamdulilah, kebiasaan itu tetap terbawa hingga mereka dewasa.

Ayah saya juga meninggal pada tahun 2013 karena komplikasi akibat penyakit diabetes. Setahu saya, semasa hidupnya beliau senang sekali mengonsumsi makanan berlemak, termasuk juga minuman dan makanan yang mengandung banyak gula. Kebiasaan merokok juga memperparah kondisi kesehatan beliau. Sehingga akhirnya beliau harus menjalani diet untuk mengontrol kadar gula dalam tubuh. Tentu saja hal ini sulit bagi beliau yang kerja di lapangan. Godaannya pasti berat sewaktu ada pertemuan dengan kolega yang biasanya ditemani berbagai jamuan. Hanya disiplin menjalankan pola hidup sehat yang dapat membantu mengontrol penyakit diabetes ini.

Bercermin dari berbagai kejadian di keluarga pula yang membuat saya melarang anak-anak jajan sembarangan. Memang sulit mengontrol anak untuk tidak jajan. Apalagi di sekolah-sekolah itu banyak sekali pedagang yang menjual jajanan dengan berbagai menu dan rasa. Jujur kadang-kadang saya juga sering tergoda untuk membeli. Hanya saja sayangnya, tidak semua jajanan itu sehat dan bersih. Malah kenyataannya banyak yang mengandung zat pewarna dan pengawet yang berbahaya.

Jajanan Sehat Ala Dharma Sucipto

Ternyata kegelisahan saya tersebut dirasakan pula oleh Dharma Sucipto. Dharma juga kehilangan neneknya pada tahun 2011 karena diabetes. Disinyalir penyakit tersebut diderita neneknya akibat pola makan tak sehat. Dharma juga menyadari banyak teman-temannya yang mengonsumsi jajanan tak sehat. Alias mengandung banyak zat berbahaya. Apalagi seiring berkembangnya zaman, fast food pun jadi makin menjamur. Dharma yakin mereka belum paham resiko yang harus ditanggung akibat konsumsi makanan tak sehat.

Hati Dharma tergerak untuk menciptakan jajanan sehat. Kebetulan Dharma dan kawan-kawan tergabung di Divisi Pertanian Organik, salah satu bidang dari ekstrakulikuler Go Green Smandry (GGS) SMA 1 Driyorejo. Mereka kemudian menanami lahan kosong milik sekolah dengan umbi-umbian dan kacang-kacangan. Lahan kosong yang tak begitu luas itu perlahan mulai menghasilkan. Hasil panen lahan tersebut dijadikan bahan baku membuat berbagai penganan tradisional. Dharma kemudian memberi nama kegiatannya Small Farming Food Society.

Jajanan Tanpa MSG, Tanpa Pewarna

Lahan sempit milik sekolah itu kini jadi areal tanaman jagung, singkong, dan umbi-umbian untuk bahan utama jajanan sehat. Walaupun lahannya kecil dan ditanam di polybag, Dharma bisa menciptakan 40 resep penganan tradisional berbahan baku palawija. Ia dan kawan-kawan pun mulai melakukan promosi makanan sehat. Dimulai dari lingkungan terdekat dulu, yakni sekolahnya.  Setelah itu, barulah ia melakukan sosialisasi jajanan sehat di sekolah-sekolah lain. Usahanya tersebut mendapat sambutan yang hangat.

Keuntungan Yang Menggiurkan

Jajanan sehat yang dijual di kantin-kantin sekolah di sekitar Gresik dan Malang tersebut menghasilkan keuntungan yang lumayan. Walaupun demikian, bukan keuntungan yang Dharma cari. Ia lebih mementingkan para siswa sekolah mendapatkan makanan yang sehat. Dharma mengakui, dalam seminggu ia dapat menghasilkan 300 porsi jajanan sehat. Semua jajanan tersebut tanpa menggunakan pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Kemasannya juga tidak menggunakan plastik. Demikian juga minuman yang dikemas menggunakan botol kaca.

Menu jajanan sehat yang Dharma jual lumayan familiar, seperti suju (susu jagung), sijanis (serabi jagung manis), puding jagung, ketela tempel, lomet isi pisang, nagasari, kunyit asem, pentol ketela, roti selai rosela, dodol labu. Selain itu ada juga selai rosela, selai ketela, dan selai ubi. Menurut Dharma, ia  bisa mendapatkan keuntungan hingga 10 juta per bulan. Namun, tentu saja bukan keuntungan yang ia cari.

Berkat gerakan jajanan sehat tersebut Dharma mendapat penghargaan Astra SATU Indonesia Awards kategori lingkungan di tahun 2012. Tak berhenti di situ, semasa kuliah di jurusan Teknologi Pertanian Univesitas Brawijaya ia dan kawan-kawan membuat bank karbon. Mereka juga menanam tanaman obat, trembesi dan sengon laut di bantaran kali dekat kampus. Hal ini membuktikan bahwa semangat hari ini akan menjadi penyemangat di masa yang akan datang. Dan sebagai bukti juga kepedulian anak muda terhadap kesejahteraan serta kemajuan penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun