Berusaha itu harus, tapi jangan terlalu keras, karena Allah yang mengurus kita. Seperti halnya saya, sendirian di perantauan semakin membuat saya tumbuh jadi pribadi yang keras.Â
Berusaha tegas pada diri sendiri, bahkan melupakan lelah serta tak mau bersedih. Saya hampir terkecoh dengan kata mandiri, dan lupa jika tangan Allah yang paling banyak membantu. Mengapa saya mesti memaksakan diri begitu keras? Mengapa tidak berjalan seperti apa maunya Allah saja?
Di perjalanan kali ini saya makin sadar akan arti memasrahkan diri. Berubah menjadi diri yang bergerak lebih perlahan dan terperinci saja kini, seperti apa maunya Allah.Â
Seringkali kepergian itu merupakan awal dari perjalanan pulang yang sebenarnya. Tentang hijrah diri dengan berpasrah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H