Mohon tunggu...
Yola Widya
Yola Widya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penyuka kuliner dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Marah Padaku

14 Februari 2023   00:20 Diperbarui: 14 Februari 2023   00:28 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maya!" serunya sambil berlari. "Aku tadi ke kosanmu." Suara Bara tak jelas, tertutup napasnya yang tersengal. "Kenapa pergi, May? Tega ninggalin aku di sini?"

Maya memalingkan muka. "Pergi," usirnya dengan suara tertahan.

Bara meraih Maya ke pelukannya. "Dengarkan aku dulu, May. Maafkan aku, tak seharusnya emosiku seperti kemarin."

"Kamu sering marah semenjak ada cewek itu!" tuduh Maya sengit.

Bara tertegun. Tak bisa menyangkal tuduhan Maya. "Maafkan aku," bisiknya, tertunduk lesu.

"Aku juga punya hati," isak Maya. "Jangan karena sering memaafkan jadi diperlakukan seenaknya."

Bara makin menyesal. "Jangan pergi, May. Aku memang pernah bersalah, tapi sekarang tidak lagi. Aku fokus sama kamu ...."

"Perlakuanmu itu seolah tak ingin aku ada di hidupmu ...."

Bara menatap Maya lekat-lekat. "Sama sekali tidak begitu. Jujur aku tidak disukai dicurigai terus, padahal aku sudah lurus."

"Jangan marah padaku," isak Maya. Dipukulnya bahu Bara.

Bara memeluk Maya. "Maafkan aku, May. Bisakah kita kembali ke waktu itu? Di saat kita bertemu di terminal tua di kotamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun