4. Proses Tradisional Pembuatan Jagung Titi
Jagung titi diciptakan melalui proses yang sederhana namun memiliki makna tersendiri. Nama "titi" berasal dari bahasa setempat yang berarti "memukul" atau "memipihkan." Proses pembuatan jagung titi dilakukan secara manual oleh masyarakat, terutama perempuan, sebagai bagian dari kegiatan sosial dan kebudayaan.
Setelah jagung direbus, butiran jagung yang masih panas diletakkan di atas batu pipih dan dipukul-pukul menggunakan batu lain hingga bentuknya pipih dan tipis. Proses ini dilakukan dengan penuh ketelitian, karena jagung yang terlalu keras atau terlalu lembek akan sulit untuk dititi. Setelah itu, jagung dijemur hingga kering dan bisa disimpan dalam waktu lama.
5. Â Nilai Sosial Budaya Jagung Titi
Jagung titi bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki makna sosial dan budaya yang mendalam. Pada zaman dahulu, jagung titi menjadi makanan utama yang disajikan dalam upacara adat dan kegiatan sosial seperti pesta panen, pernikahan, atau ritual keagamaan. Proses pembuatannya sering melibatkan banyak orang dan dilakukan bersama-sama, menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat.
Selain itu, jagung titi juga mencerminkan ketahanan pangan di tengah tantangan lingkungan yang sulit. Ketika pasokan beras terbatas, masyarakat Flores tetap dapat mengandalkan jagung titi sebagai makanan pokok yang tahan lama dan bergizi.
6. Jagung Titi di Era Modern
Saat ini, jagung titi juga telah berkembang dalam konteks modern. Banyak usaha kecil (UMKM) di Flores yang mulai memproduksi dan menjual jagung titi dalam kemasan modern, memperkenalkan makanan tradisional ini ke pasar luar daerah, bahkan hingga ekspor. Selain sebagai camilan, jagung titi juga diolah menjadi berbagai produk kuliner yang kreatif, mengikuti selera pasar.
7. gambar jagung titi
jagung yang di gunakan untuk membuat camilan ini bukan jagung yang biasa di temui di pasaran, akan tetapi jagung pulut putih yang bertekstur lengket seperti ketan dan jenis itu merupakan varian jagung lokal yang tersebar di Nusa Tenggara Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H