Aspek yang berasal dari pemimpin meliputi latar belakang pengalaman masa lalu dan pengetahuan. Pemimpin yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang luas cenderung menjadi lebih matang dan memiliki emosi yang stabil, sehingga akan mampu membimbing karyawannya menjadi lebih baik dan mampu menghadapi situasi-situasi sulit.
Aspek yang berasal dari bawahan mencakup kebebasan bekerja, kedewasaaan, independensi, dan hasrat untuk mendapatkan wewenang dan tanggung jawab. Dalam hal ini bawahan atau karyawan mendapat kebebasan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini berarti seorang pemimpin juga harus bisa menghargai dan menghormati serta dapat berpihak pada karyawannya.
Aspek yang timbul dari kondisi lingkungan mencakup karakteristik tugas, preferensi gaya kerja kelompok, dan tekanan waktu. Pola kepemimpinan seseorang juga akan dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya, sifat dari pekerjaan yang dilakukan, dan tekanan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Dalam (Rahmat, 2018), Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi (2013:20) mengemukakan bahwa menjadi pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang mempunyai keahlian yang meliputi kemampuan, karakter serta pemimpin yang bisa menafsirkan situasi bawahan dan kondisi iklim lingkungan kerjanya. Iklim lingkungan kerja akan mengikut gaya kepemimpinan yang diaplikasikan oleh pemimpin.Â
Ketika gaya kepemimpinan yang digunakan mampu mendukung atau menyelesaikan pekerjaan organisasi dan dapat membangun hubungan kerja yang baik dengan karyawan, maka akan tercipta iklim kerja yang sangat baik. Sebaliknya, ketika gaya kepemimpinan yang digunakan tidak mampu mampu menuntaskan permasalahan dalam organisasi tersebut, maka iklim kerja akan kurang baik atau buruk. Oleh karena itu, kepemimpinan memang memiliki hubungan terhadap iklim kerja suatu organisasi.Â
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap iklim kerja suatu organisasi. Seorang pemimpin biasanya memiliki gaya/model kepemimpinan tertentu, seperti model dalam memimpin yang berpusat pada tugas, ikatan atau kekerabatan dalam bekerja dengan karyawan, atau model kepemimpinan birokrasi (kepemimpinan birokrasi menggabungan antara tugas dan hubungan kerja dengan karyawan). Oleh karena itu, gaya kepemimpinan yang digunakan akan menentukan iklim kerja organisasi menuju kearah yang baik atau kearah yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Anamofa, J. N. (2017). Analisis Pengaruh Gaya dan Situasi Kepemimpinan Terhadap Iklim Kerja Universitas Halmahera. JAS-PT Jurnal Analisis Sistem Pendidikan Tinggi, 1(2), 53. https://doi.org/10.36339/jaspt.v1i2.80
Asnawi, S. (1999). Semangat Kerja dan Gaya Kepemimpinan. Jurnal Psikologi, 2(2), 86–92.
Damanik, B. E. (2019). Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Kerja Terhadap Semangat Kerja Guru. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2(2), 101–109. http://ejournal.upg45ntt.ac.id/index.php/ciencias/index