Mohon tunggu...
Yolanda Yasmin A.S
Yolanda Yasmin A.S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vanuatu, Negara Kecil yang Menyinggung Kemerdekaan Rakyat Papua

1 Maret 2023   22:16 Diperbarui: 1 Maret 2023   22:35 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2021 kemarin, Republik Vanuatu kembali “menyerang” dan menyinggung Indonesia mengenai Papua. Mereka menyinggung bahwa Papua tidak mendapatkan HAM yang seharusnya di dalam sidang PBB ke-76, ini bukanlah pertama kali negara kecil di timur Australia ini mencari masalah terhadap RI. Perwakilan dari Vanuatu selalu saja menyampaikan hal ini pada forum internasional di dalam sidang majelis umum PBB sejak ditahun 2016 lalu. Mereka selalu mendesak RI untuk membebaskan Papua untuk menentukan Nasib mereka sendiri dan mengkritik catatan HAM Indonesia di Papua dan Papua Barat. 

Hal ini mendapatkan tanggapan keras dari delegasi Indonesia, mereka menyatakan bahwa kritik tersebut bermotifkan politik. Pada Tahun 2017, Vanuatu juga menyinggung kembali mengenai hal tersebut. Pada tahun 2018, Jusuf Kalla menyinggung Vanuatu untuk pentingnya menghormati kedaulatan negara di dalam sidang PBB. 

Pada Tahun 2019, RI mengecam tindakan vanuatu yang memasukan benmy wenda kedalam KTHAM PBB. Benny merupakan pemimpin dari United Liberation Movement for West Papua atau Gerakan Pembebasan Papua. Kemudian, di tahun 2020 Diplomat Perwakilan Indonesia Silvany Pasaribu mengatakan bahwa negara kecil ini terlalu ikut campur dalam urusan Indonesia. Hingga saat ini negara kecil itu sering kali masih menyinggung HAM dalam pembebasan rakyat Papua.

Dengan kejadian Vanuatu yang sering kali menyinggung dan “menyerang” Indonesia terkait Papua yang seharusnya dapat menentukan nasib mereka sendiri, hal ini membuat separatis yang berada di Papua semakin meruak. Sehingga semakin banyaknya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan hal tidak baik agar mereka dilihat oleh negara. 

Bukan hanya KKB saja yang semakin menjadi-jadi, Organisasi Free West Papua atau OPM juga semakin membuat ulah. Akibat dukungan dari Vanuatu, terjadi kejadian dalam beberapa waktu lalu yang dimana terjadi penyerangan KKB terhadap warga sipil seperti pembunuhan para perawat, tenaga kesehatan, guru dan pekerja konstruksi. Namun, yang katanya Vanuatu yang mengatakan peduli akan HAM malah tutup mata akan kejadian hal tersebut.

Organisasi Papua Merdeka ingin sekali bahwa Papua lepas dari Indonesia dan akan Membuat Negara nya sendiri, akan tetapi mereka tidak menyadari bahwa jika mereka lepas dari Indonesia mereka tidak akan bisa bertahan. Kenapa demikian ? Meskipun mereka memiliki pemasukan dari tambang emas bukan berarti mereka akan menjadi negara hebat. Karena lepas dari negara I Indonesia mereka akan kesulitan mengenai aspek pendidikan, pembangunan dan infrastruktur yang dikarenakan masih kurang merata di Tanah Papua. Begitupun juga pasukan militer yang masih belum terlalu hebat.

Bukan hanya warga papua saja yang terkena dampak, Indonesia juga akan terkena dampak dari lepasnya Papua. Indonesia akan kehilangan salah satu pemasukan besar, yang dikarenakan akan hilangnya pertambangan freeport. Indonesia pun akan secara tidak langsung akan dibenci oleh Amerika Serikat, hal ini dikarenakan kontrak penambangan freeport akan secara otomatis akan hangus.

Seharusnya Indonesia harus lebih tegas lagi mengenai Vanuatu yang terus-terusan menyinggung mengenai Papua yang seharusnya dapat lepas dari Indonesia dan membuat negara nya sendiri. Karena hal itu sangat tidak menghormati adanya kedaulatan negara dan mencampuri urusan yang ada di Indonesia. Indonesia juga harus lebih tegas lagi mengenai semakin meruaknya separatisme yang berada di Papua, karena hal tersebut berdampak kepada masyarakat dan warga sipil yang berada di Papua. 

Indonesia juga harus lebih merangkul Papua dan meyakinkan pada para warga Papua yang Pro dengan kemerdekaan rakyat papua bahwa jika mereka membuat negara sendiri, mereka tidak akan kesulitan dan akan membuat warga yang lain kesulitan.


Daftar Pustaka :
Pt. Viva Media Baru - Viva, B. (2022, February 8). 5 Hal Ini akan terjadi jika Papua Lepas dari Pelukan NKRI: Halaman 2. viva.co.id. Retrieved March 1, 2023, from https://www.viva.co.id/berita/nasional/1447492-5-hal-ini-akan-terjadi-jika-papua-lepas-dari-pelukan-nkri?page=2


News, D. (2021, September 27). Pakar: Serangan Vanuatu Soal Papua Dimanfaatkan separatis – DW – 27.09.2021. dw.com. Retrieved March 1, 2023, from https://www.dw.com/id/pakar-menilai-serangan-vanuatu-soal-papua-dimanfaatkan-separatis/a-59321546


Yanwardhana, E. (2021, September 26). Kronologi Vanuatu serang ri di PBB & sebut-sebut papua. CNBC Indonesia. Retrieved March 1, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20210926132354-4-279234/kronologi-vanuatu-serang-ri-di-pbb-sebut-sebut-papua

Nama : Yolanda Yasmin Amara Salsabila 

Nim : 07041382227165 

Dosen Pengampuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun