Mohon tunggu...
Yolanda S Rumahorbo
Yolanda S Rumahorbo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Happy Life

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Inspiratif Perjuangan I Gusti Ngurah Rai

14 November 2021   01:23 Diperbarui: 14 November 2021   01:35 1992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Bali. Beliau dikenal sebagai sosok yang gigih berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, hingga ia bahkan rela kehilangan nyawa demi negara Indonesia. I Gusti Ngurah Rai sendiri adalah sosok pemimpin yang mampu mendorong kerja sama dan persatuan dalam menjaga keutuhan NKRI dari tangan penjajah hingga gugur dalam memimpin perang di Margarana.

          Pada tahun 1946 I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya "Ciung Wanara" berusaha mengusir Belanda karena Belanda kembali datang ke Bali setelah Jepang menyerah kepada sekutu, meskipun saat itu Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya Belanda. Walaupun persediaan makanan dan senjata terbatas, para pejuang dari Bali dengan semangat perjuangan yang membara banyak memenangkan pertempuran dengan taktik dan kerja sama, namun kekejaman Belanda tetap tidak berhenti.

          Kemudian, Letnan Kolonel J.B.T Konig mengajak Letnan Kolonel Inf. I Gusti Ngurah Rai untuk berunding, namun I Gusti Ngurah Rai menolak secara tegas melalui surat balasan. Jika Belanda tetap berada di Bali maka perang akan tetap berlanjut. Pada 20 November 1946 di Tabanan terjadi perang, pasukan Ciung Wanara melumpuhkan serangan dari udara dan darat, tetapi Belanda terus mengirimkan bala bantuan sehingga Bali kalah banyak dan persenjataan menipis. Lalu I Gusti Ngurah Rai meneriakkan perang Puputan Margarana yang artinya perang sampai titik darah penghabisan. Nahas, I Gusti Ngurah Rai dan para pejuang lainnya wafat dalam perang tersebut.

          Berkat jasa-jasa I Gusti Ngurah Rai, pemerintah Indonesia menganugerahi beliau dengan gelar pahlawan nasional. Nama beliau juga dijadikan sebagai nama jalan di berbagai wilayah di Indonesia dan juga dijadikan sebagai nama bandara di Bali.

          I Gusti Ngurah Rai pernah mengatakan kata mutiara inspiratif yaitu "Soal perundingan kami serahkan kepada kebijaksanaan pemimpin-pemimpin kita di Jawa. Bali bukan tempat perundingan. Dan saya bukan kompromis. Saya atas nama rakyat hanya menghendaki lenyapnya Belanda dari Pulau Bali atau kami sanggup dan berjanji bertempur terus sampai cita-cita kita tercapai". Dari kata-kata beliau hendaknya sejak dini generasi muda mampu belajar dari pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dan pahlawan lainnya agar dapat mewarisi semangat juang, dedikasi, dan pengabdiannya dalam mengisi dan melanjutkan cita-cita perjuangan.

          Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bela Negara,

Nama       : Yolanda Septriwana Rumahorbo

NPT          : 21.21.0032

Prodi        : Klimatologi 1

Dosen      : Bapak Fendi Arifianto, M.Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun