Mohon tunggu...
Yolanda Pratiwi
Yolanda Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi B 2020, FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya Populer: Hiperealitas dalam Sosial Media

16 Juni 2023   02:13 Diperbarui: 16 Juni 2023   02:32 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya populer adalah budaya yang lahir atas keterkaitan dengan media. Artinya, media mampu memproduksi sebuah bentukBudaya Budaya populer adalah budaya yang lahir atas keterkaitan dengan media. Artinya, media mampu memproduksi sebuah bentuk budaya, maka publik akan menyerapnya dan menerimanya. Saat ini perkembangan media sosial kian menjadi alat konsumsi ajang memperlihatkan prestise dalam menunjukan gaya hidup masyarakat perkotaan  di ruang publik. Tak bisa dipungkiri masyarakat kota menjadi bagian penting dari banyaknya citra dan informasi yang muncul di sosial media khususnya instagram. 

Dimana simulasi dan citra menjadi suatu hal yang paling diminati dan diperhatikan dalam kebudayaan pascamodern lebih singkatnya simulasi ini tidak memiliki kejelasan realitas namun direproduksi sebagai kenyataan. Seperti fenomena makan cantik. Makan cantik ini telah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan. Kata "makan cantik" digunakan untuk menggambarkan bagaimana orang makan makanan mereka di restoran-restoran tertentu dalam rencana untuk menyebarkan aktivitasnya melalui platform sosial media. 

Untuk menghabiskan waktu luang mereka, banyak masyarakat kota memilih untuk makan di restoran.  Keputusan untuk makan di restoran dan makanan yang disantap menunjukkan bahwa makan cantik adalah gaya hidup. Hal ini dianggap dapat menunjukkan kelas sosial individu. Makan di restoran yang memiliki interior yang mewah dan menarik, penyajian makanan yang menarik, dan pakaian yang rapih dan semi-formal adalah contoh gaya hidup yang ditunjukkan dalam makan cantik. untuk membentuk gambaran masyarakat kelas atas.

Makan cantik biasanya dilakukan dua hingga tiga kali sebulan, bukan tiga kali sehari seperti biasanya. Pemilihan restoran adalah hal pertama yang dilakukan masyarakat dalam hal menikmati makanan yang indah. Untuk melakukan kegiatan ini, pemilihan restoran menjadi hal yang paling penting. Karena pemilihan restoran akan menentukan apakah restoran termasuk dalam kategori makan cantik. Restoran kelas menengah dan atas biasanya menawarkan makanan yang lezat. Dalam memilih restoran, orang mempertimbangkan banyak hal. 

Namun yang menarik adalah rasa dari makanan yang seharusnya menjadi pertimbangan utama seseorang untuk memilih restoran, kini tidak terlalu menjadi perhatian justru penyajian makanan, lokasi dan dekorasi atau desain interior ruangan yang menjadi pertimbangan seseorang untuk memilih restoran.

Dalam hal makan cantik, dia percaya bahwa desain interior dan penyajian makanannya yang paling penting. Hal ini disebabkan fakta bahwa pelaku makan yang menarik harus memiliki dekorasi yang menarik untuk difoto. Karena kunci dari makanan cantik itu sendiri adalah mengunggah aktivitas mereka dengan cara yang menarik di platform sosial media mereka.

Menarik karena apa yang diunggah akan mendorong orang lain untuk mengunjungi restoran tersebut. Makan cantik juga sangat membutuhkan penyajian makanan yang menarik dan unik karena pelaku akan mengambil foto makanan untuk dibagikan di media sosial. Oleh karena itu, dianggap penting bahwa penyajian makanan ditata dengan cara yang akan menarik perhatian orang lain. Makanan yang tidak enak tidak masalah; itu bukan prioritas utama.

Lokasi restoran tertentu menjadi fokus para pelaku untuk meningkatkan pengalaman makan mereka di berbagai restoran yang ada. Wilayah-wilayah di Jakarta yang terkenal dengan tempat makan cantik adalah tempat favorit para pelaku makan cantik untuk mencari restoran yang dianggap mewakili kelas sosial tertentu. Namun, yang paling strategis dan berada di pusat kota. Makan cantik, secara tidak langsung, adalah fenomena menarik yang terkait dengan apa yang dibayangkan dalam pikiran sebelum realitas. 

Makan seharusnya hanya menjadi simbol dalam kehidupan nyata, tetapi sekarang menjadi kenyataan. Sumber utama reproduksi sekarang adalah makanan yang indah yang diunggah di sosial media. Baudrillard menyebut fenomena ini sebagai "hiperrealitas", yaitu ketika sesuatu dengan sendirinya menghasilkan realita baru yang penuh dengan rekayasa.

Makan cantik adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Karena dianggap memiliki nilai tambahan selain makan, masyarakat kota saat ini berlomba-lomba untuk melakukan pesta makan cantik. Social media dan makan cantik adalah satu dan sama, karena makan tidak dapat disebut sebagai makan cantik jika tidak dipromosikan di social media. Sosial media adalah tempat terbaik untuk hiperrealitas karena mereka memiliki kemampuan untuk mengubah realitas hiperrealitas menjadi palsu. Misalnya, makanan cantik yang disiarkan di sosial media adalah simulasi yang menunjukkan bagaimana kehidupan sebenarnya. Makan enak yang diunggah di media sosial tidak lagi berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun