Tidak hanya yang disubutkan diatas tadi, dalam pembelajaran kadang dirasa kurang efektif karena banyaknya hambatan yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung misalnya, jaringan internet yang kurang stabil, adanya siswa yang tidak meiliki handphone, situasi sekitar tidak pasif/kebisingan saat berlangsungnya zoom.Â
Orang tua mau tidak mau menjadi guru bagi anaknya sementara tidak banyak orang tua yang mengetahui metode dalam mengajar yang akan mengakibatkan mental anak pun terganggu.Tidak hanya itu dengan banyaknya akses informasi di era digital saat ini maka banyak pula bermunculan konten negative yang seharusnya tidak pada tempatnya seperti konten pornografi, isu sara, hoaks dan sebagainya.
Saran-saranÂ
Untuk transformasi pendidikan yang sukses, guru, pendidik dan pemimpin sekolah membutuhkan dukungan dan pelatihan yang tepat.Â
Pelatihan mereka harus berlangsung di dua tingkat: pelatihan TIK agar keterampilan digital dapat disampaikan secara efektif kepada siswa dan pelatihan mengintegrasikan TIK dalam metodologi Pengajaran ke digital tidak hanya tujuan tetapi juga sarana pendidikan untuk semua mata pelajaran.Â
Pemerintah perlu menemukan cara untuk berinvestasi secara tepat dan berkelanjutan baik dalam pendidikan anak usia dini maupun pengembangan dalam jabatan.
Guru yang kompeten, percaya diri dalam teknologi digital, dan termotivasi dalam lingkungan yang kondusif untuk inovasi adalah penjamin terbaik dari lingkungan belajar yang inovatif dan menarik.Â
Untuk melakukannya, guru harus terlibat secara efektif dalam desain dan pengembangan kurikulum, dan mereka harus diberdayakan untuk memilih dan mengubah metode pengajaran, pendekatan pengajaran, pemilihan bahan ajar, dan metode pengajaran, metode penilaianKemajuan tekhnologi sakarang ini mampu menolong berbagai kehidupan masyarakat, temasuk sektor pendidikan untuk terus berjalan di tengah bencana nasional covid 19 yang terus meluas.Â
Meskipun teknologi masyarakat generasi ke empat membawa kemudahan dalam sistem belajar di rumah, tetapi ia masih dibayangi oleh berbagai tantangan pembelajaran yang menyertainya.
Keterampilan teknologi guru yang tidak merata merupakan tantangan bagi keberhasilan pembelajaran online. Bagi guru dengan kualifikasi IT yang memadai, tentu mudah untuk menciptakan suasana belajar online yang menyenangkan bagi siswanya. Di sisi lain, rendahnya kompetensi guru di bidang TIK menjadikan e-learning hanya sebagai sarana pemenuhan tugas guru terhadap siswa. Â Pembelajaran yang berbasis masalah (problem based learning). Â Jadi tujuan mencapai pendidikan yang lebih baik di Indonesia bukan hanya sekedar omongan.Â
Tujuan ini akan tercapai apabila setiap jenjang satuan instruksional melaksanakan pembelajaran secara bertanggung jawab.