Pasar tradisional di Indonesia,seperti Pasar Kadipaten di Kabupaten Majalengka,Jawa Barat,merupakan bagian penting dari perekonomian dan budaya lokal.Namun,di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup Masyarakat,pasar Tradisional harus beradaptasi untuk tetap relevan.Kali ini kita akan membahas dan menelaah bagaimana pasar tradisional berusaha menjaga tradisi sambil mengadopsi inovasi modern,berdasarkan wawancara dengan beberapa pedagang di Pasar Kadipaten,berikut kita perkuat dengan pendapat para ahli,peran pemerintah dan fenomena yang terjadi saat ini.
Murni (Pedagang Sayur,45 Tahun),"Pandemi memaksa kami untuk mencari cara baru agar bisa terus berjualan.Saya mulai belajar menggunakan WhatsApp untuk menerima pesanan dan mengantarkannya ke rumah pelanggan.Tentu saja,ini berbeda dengan pengalaman berbelanja langsung di pasar.Ada interaksi dan kebersamaan yang tidak tergantikan"
Elly (Pedagang Kelontong,50 Tahun),"Teknologi seperti pembayaran digital sangat membantu,tetapi tidak semua pedagang bisa menggunakannya.Saya baru belajar menggunakan aplikasi pembayaran,dan masih banyak yang harus dipelajari.Ada keuntungan karena pelanggan tidak perlu membawa uang tunai banyak,tapi masalah teknis kadang membuat pusing."
Pedagang seperti Ibu Murni dan Ibu Elly,menghadapi tantangan dalam mengadopsi teknologi digital.Meskipun ada manfaat seperti memperluas jangkauan pasar dan mempermudah transaksi,banyak pedagang yang belum terbiasa dan menghadapi kendala teknis.
Dr.Rina Susanti,Pakar Ekonomi Lokal dari Universitas Padjajaran mengungkapkan "Β Digitalisasi pasar tradisional adalah langkah krusial untuk tetap bertahan di era modern.Namun,hal ini memerlukan edukasi dan pelatihan intensif bagi pedagang.Pemerintah dan swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan akses teknologi dan pelatihan yang memadai,agar pedagang dapat beradaptasi dengan perubahan ini"
Selain itu,Infrastruktur di Pasar juga sangat mempengaruhi dalam mempertahankan tradisi ditengah inovasi.Seperti halnya yang diungkapkan oleh Ir.Budi Santoso,Ahli Infrastruktur Pasar dari Kementrian perdagangan,"Infrastruktur yang baik adalah kunci keberhasilan pasar tradisional.Pasar yang bersih,nyaman,dan aman akan menarik lebih banyak pengunjung.Program revitalisasi pasar yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional,namun harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik lokal"
Adaptasi Pasar Tradisional selama pandemi COVID-19,banyak pasar tradisional mengalami penurunan jumlah pengunjung.Namun,fenomena ini juga mendorong percepatan digitalisasi.Banyak pedagang mulai memanfaatkan platform online seperti WhatsApp,Instagram,dan Facebook untuk memasarkan dagangannya.Pembayaran digital melalui e-wallet juga mulai popular di kalangan pembeli dan pedagang.
Meskipun demikian,adopsi teknologi ini tidak merata.Banyak pedagang yang belum terbiasa menggunakan teknologi digital,sehingga perlu adanya program pelatihan yang lebih intensif dan praktis.Selain itu,masalah infrastruktur seperti koneksi internet yang lambat juga menjadi kendala.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung pasar tradisional untuk beradaptasi di era modern.berikut ada beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah.
1.Penyediaan Pelatihan Teknologi
Pemerintah perlu menyediakan program pelatihan yang berfokus pada literasi digital bagi pedagang pasar tradisional.Pelatihan ini harus praktis dan mudah dipahami agar pedagang dapat mengaplikasikan teknologi dalam aktivitas sehari-hari.
2.Revitalisasi Infrastruktur Pasar
Program revitalisasi pasar harus terus dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan kebersihan pasar.Infrastruktur yang baik akan membuat pasar tradisional lebih menarik bagi pembeli.
3.Dukungan Finansial
Pemerintah dapat memberikan bantuan finansial atau subsidi bagi pedagang pasar tradisional yang ingin mengadopsi teknologi digital.Hal ini dapat membantu meringankan beban biaya awal yang mungkin memberatkan.
4.Promosi Pasar Tradisional
Pemerintah dapat membantu mempromosikan pasar tradisional sebagai destinasi belanja yang menarik melalui berbagai media.Kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat akan pentingnya pasar tradisional dan mendorong lebih banyak kunjungan.
Meskipun inovasi teknologi penting,menjaga tradisi dan nilai-nilai lokal di pasar tradisional juga sangat penting.Pasar tradisional bukan hanya tempat transaksi ekonomi,tetapi juga pusat interaksi sosial dan budaya.Hubungan personal antara pedagang dan pembeli merupakan nilai tambah yang tidak boleh hilang.Dr.Rina Susanti menambahkan,"Penting untuk menemukan keseimbangan antara inovasi dan tradisi.Solusi hibrida yang menggabungkanΒ teknologi dengan interaksi langsung bisa menjadi jalan Tengah yang efektif"
Selain itu,inisiatif ramah lingkungan seperti pengurangan penggunaan plastik dan penerapan konsep zero waste juga bisa diintegrasikan tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional.Pasar tradisional dapat menjadi contoh dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan tas belanja kain atau anyaman bambu.
Pasar tradisional seperti Pasar Kadipaten menghadapi tantangan besar di era modern.Digitalisasi dan inovasi teknologi adalah langkah yang harus diambil untuk tetap bertahan dan baersaing.Namun,menjaga tradisi,kebersamaan,dan nilai-nilai lokal juga sangat penting.Dengan dukungan pemerintah,swasta,dan komunitas,pasar tradisional dapat bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang modern tanpa kehilangan identitasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H