Jurnal itu juga bilang, seenggaknya 1 laki-laki pasti punya 1 sahabat laki-laki  yang dijadikan tong sampah. Mulai dari tempat diskusi, curhat masalah cewek, keluarga, makanan, otomotif, sisi tergelap hidupnya, sampe strategi membangun negeri sendiri.
Sama aja sebenernya kayak beberapa perempuan yang lebih nyaman cerita ke temen perempuannya. Bromance itu wajar selama nggak menyangkut hubungan ranjang alias pengen kayak Ragil dan Pasangannya, jadi nggak perlu khawatir.Â
Balik ke Dika-Diki tadi contohnya, Dika masih dalam proses pendekatan dengan calon mangsanya, sementara Diki udah lama official. Sejauh ini hubungan mereka aman dan pasangan mereka juga nggak ada masalah dengan itu.
Bromance itu sehat dari mananya sih? Dari jurnal Neuropsychopharmacology, persahabatan laki-laki bisa melepas hormon oksitosin, hormon yang berperan membentuk ikatan dengan orang lain sekaligus membuat laki merasa lebih sehat secara mental. Hormon ini bisa meredakan sakit dan mempercepat penyembuhan, ditandai dengan pengurangan stress.
Itu kenapa beberapa laki-laki kadang lebih mentingin hubungan dengan temen laki daripada ke pacarnya.
Dari bromance juga bisa menekan kadar hormon kortisol, penyebab stress dan bisa meningkatkan lemak tubuh. Temen itu obat, kadang kalo udah ngumpul sama temen dijamin cenderung bisa bikin lupa masalah hidup sementara.Â
Gimana cara membangun bromance? Ada pepatah Jawa Wiwiting tresno jalaran soko kulino, sering ketemu, sering ngobrol, punya kepentingan sama, kerjaan, hobi atau minat yang sama bisa cocok.
Yuk bisa, yu!
-Yola