Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan fisioterapi. Rencana evalusi yang dilakukan adalah
(a) Letak sputum dengan auskultasi menggunakan stetoskop
(b) sesak nafas dengan menggunakan inspeksi
(c) spasme otot dengan menggunakan palpasi
(d) Pengukuran mobilitas sangkar thorak dengan menggunakan midline.
PEMBAHASAN
Pasien dengan inisial An. Y.A umur 14 bulan dengan diagnosis bronchitisacute. Problematik fisioterapi yang ditemukan adalah adanya : (1) adanya penumpukan sputumyang berlebihan ditandai dengan adanya gangguan suara nafas yaitu crackles,(2) adanya sesak nafas, (3),adanya spasme otot bantu pernafasan (4) adanya deformitas ekspansi thorak. Dilakukan sejumlah program fisioterapi yaitu infra reddan chest fisioterapiberupa postural drainage, perkusi dan vibrasi yang diberikan kepada pasien. pelaksanaan fisioterapi mendapatkan hasil yang optimal pada kesempatan ini telah dilakukan fisioterapi sebanyak 6 kali terapi. Pada kasus ini evaluasi yang digunakan adalah pengukuran letak sputum dengan auskultasi menggunakan stetoskop, pengukuran sesak napas dengan inspeksi, pemeriksaan mobilitas sangkar thorak dengan midline dan pemeriksaan spasme dengan palpasi. Hasil T1 sampai dengan T6
 KESIMPULAN
Bronkitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara pada paru-paru) yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Setelah diberikan penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Bronchitis acuteyang dilakukan selama 6 kali terapi, didapatkan kesimpulan yaitu :
1. Infra red dan chest therapy dapat mengurangi sputum
2. Infra red dan chest therapy dapat mengurangi sesak napas