Mohon tunggu...
yolaagne
yolaagne Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Jurnalistik

sorak-sorai isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Banda Neira

16 Juli 2020   13:27 Diperbarui: 16 Juli 2020   13:18 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika itu ada banda neira mengalun merdu di kedua telinga kami
menepis panas yang merasuk ke tulang
di bawah sebuah payung kami duduk bersebelahan
hening mengunci kami
"Sampai kita tua, sampai jadi debu"
lirik itu mengalir indah di telinga

beningnya laut tersaji di bawah kaki
karang-karang laut berjejer sebagai rumah
andaikan kami bisa berubah menjadi ikan
dan berumah karang, akan sangat membahagiakan
menjadi ikan bebas yang tidak cemas

kami menyembunyikan hanyak harap di antara karang-karang
dan akan kami panen jika sudah terkumpul banyak
ketika itu kami diburu waktu dan rindu
yang menuntut kami bergegas
pena telah jatuh diatas kertas menulis sebuah arus
bukan kecemasan, ataupun kebahagiaan, melainkan keabadian
itu yang diperjuangkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun