Mohon tunggu...
yolaagne
yolaagne Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Jurnalistik

sorak-sorai isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Krisis APD: Petaka Berganda

26 Mei 2020   19:50 Diperbarui: 26 Mei 2020   19:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini terdapat 17 pasien PDP, dan 52 ODP di Kota Ambon. Pemerintah sebaiknya memberikan sosialisasi isolasi mandiri yang ideal kepada pasien-pasien dengan katagori tersebut, guna mengurangi jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit.

Sosialisasi seperti ini perlu gencar dilakukan di ruang-ruang publik. Tidak terbatas pada himbauan memakai masker dan jaga jarak saja. Agar masyarakat yang memiliki gejala ringan dapat mengisolasi diri di rumah seraya meningkatkan imun tubuh agar dapat melawan virus tanpa perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.

Untuk kota kecil seperti Ambon, bukan hanya masalah kurangnya ruang rawat pasien di rumah sakit yang menjadi kendala penanganan Covid-19. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang masih minim menjadi kendala lainnya. 

Terlebih lagi, di Maluku tidak memproduksi APD sehingga harus didatangkan dari Jakarta. Pada permulaan gelombang Covid-19 di Ambon RSUD Haulussy hanya memiliki kelengkapan APD berupa 14 pasang baju dan celana, 12 pasang sepatu, 90 masker, serta 18 kacamata. Jumlah tersebut jauh dari standar yang dibutuhkan yaitu 200 APD (Kompas 3/3/20).

Kurangnya APD bisa berimbas buruk pada kinerja serta keselamatan kerja dokter dan tenaga medis. Jika tenaga medis harus merawat pasien dengan alat pelindung diri seadanya, peluang terpapar virus menjadi lebih besar. Imbas negatif akibat kurangnya APD kini terjadi di RSUD Haulussy. 

Rumah sakit dengan fasilitas paling lengkap di Kota Ambon terpaksa ditutup akibat minimnya APD. Keterpaksaan tenaga medis RSUD Haulussy untuk tetap merawat pasien Covid-19 dengan kondisi kekurangan APD telah mengakibatkan beberapa tenaga medis terpapar virus dari Wuhan tersebut.

Jumlah rumah sakit yang tidak memadai dan keterbatasan APD adalah ketidaksiapan fasilitas kita dalam menghadang virus Covid-19 ini. Tentu tidak ada yang siap dengan pandemi yang tiba-tiba ini, namun kita harus menghadapinya. 

Tugas besar bagi pemerintah mengambil kebijakan untuk segera mengusahakan pemerataan fasilitas dan jumlah APD di setiap rumah sakit, terutama di kota-kota kecil yang masih minim kelengkapan. 

Elemen masyarakat juga dapat turut berkontribusi aktif dengan mematuhi langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan pemerintah, agar dapat menekan angka kasus Covid-19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun