Mohon tunggu...
Yola Mutia Damayanti
Yola Mutia Damayanti Mohon Tunggu... Lainnya - be better

be yourself!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hadiah untuk Ana

2 November 2020   18:35 Diperbarui: 2 November 2020   18:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa di siang yang terik ini, Caca, Rara, dan Ana bermain bersama di rumah Caca. Setiap harinya pasti mereka akan ke sana, entah mengerjakan tugas, PR, atau pun hanya sekadar bermain bersama. "Kita hari ini mau ngapain nih? ada tugas?", tanya Rara di sela perjalanan pulang. "sepertinya tidak ada tugas Ra, kita main saja",jawab Rara. 

Ana semakin bersemangat, karena dia akan bermain bersama Caca, Rara, dan pastinya si gendut cimol. Ia sangat tidak sabar bertemu Cimol. Cimol adalah nama kucingnya Caca, warnanya putih bersih, dan badannya yang gendut membuat Cimol semakin lucu. "An, si Cimol punya adik lucu banget deh, ada empat adiknya," celetuk Caca yang pasti sudah tau Ana sangat bersemangat bermain bersama Cimol. 

"Wah, nggak sabar ketemu sama cimol dan adik-adiknya," sahut Ana semakin bersemangat, dan tanpa sadar Ana berlari dengan kencang. Tanpa menunggu teman-temannya. "Anaa, pelan-pelan saja jangan berlari" ,teriak Rara. "Iya, hati-hati An", kata Caca. 

Baru saja Caca dan Rara mengingatkan, Ana tidak mendengarkan ucapan mereka. 'Bruukkkk', Ana tersandung sebuah batu, dan terjatuh dipinggir jalan. "ANAAA!" teriak Rara dan Caca, mereka berlari menghampiri Ana yang sudah tersungkur di tanah. Mereka pun mengantarkan Ana pulang ke rumahnya. 

***

Sudah tiga hari ini Ana menangis di rumah, ia juga ijin tidak berangkat sekolah karena kakinya terkilir akibat jatuh kemarin. Dia sedih karena tidak bisa bertemu Cimol beberapa hari ini. 

Ana memang pecinta kucing tetapi ada suatu alasan ia tidak boleh memelihara kucing di rumah. Karena kakaknya memiliki alergi terhadap bulu kucing, Ana pun harus ikhlas tidak diijinkan memelihara kucing. "Bundaa, hiks,hiks", suara tangisan Ana terdengar begitu jelas. Bundanya sudah bosan mendengar Ana merengek ingin bertemu Cimol. "Nanti bunda hubungi Caca dan Rara ya, kamu pasti rindu mereka," jawab bunda.

Caca dan Rara memang sengaja ingin menjenguk Ana hari ini, tetapi mereka lupa besok pagi adalah hari ulang tahun Ana. Akhirnya mereka memutuskan untuk menunda bertemu dengan Ana hari ini, dan akan mempersiapkan kejutan ulang tahun untuk Ana. 

"Ra, bagaimana ini? udah mepet banget, dan kita belum persiapan satu pun", keluh Caca. Mendengar keluhan Caca membuat Rara terpikirkan untuk memberikan sebuah hadiah untuk Ana, "Aku punya ide nih, bagaimana kalau kita kado adiknya cimol, si Putih pasti Ana akan suka", saran Rara. 

"Ra, Ana kan tidak boleh memelihara kucing sama bundanya. Gimana sih kamu ini."

"begini saja, kata bunda besok pagi, kak Ane ada acara di Bandung. Kita bawa saja cimol dan adik-adiknya ke rumah Ana sebagai kejutan untuknya? Kita kasih hadiah boneka kucing yang mirip seperti Cimol, dan kita beri sepasang ikan untuk Ana", Saran Rara. "Benar juga Ra, Ana kan juga suka sama ikan hias. Bagus sekali ide mu." Mereka pun mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan besok pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun