Mohon tunggu...
RUDY
RUDY Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Membaca adalah kunci pengetahuan sedangkan tulisan adalah roda pengetahuan, mari kita budayakan membaca untuk menambah wawasan kita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malam Satu Suro, Seram atau Senang?

6 Juli 2024   22:02 Diperbarui: 7 Juli 2024   15:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya, malam satu suro dalam penaggalan jawa yang bertepatan dengan malam tahun baru islam dalam kalender hijriyah merupakan malam yang tepat untuk kita bermuhasabah pada sang pencipta, namun sering kali pada malam tersebut dimunculkan hal hal yang berbau mistik klenik dll, sehingga merusak esensi dari pada malam 1 suro atau malam satu muharam dimana dibulan tersebut allah memerintahkan untuk meningkatkan amal ibadah kita dan melarang kita untuk berbuat kerusakan dimuka bumi ini apapun bentuknya, firman allah:

Inna 'iddatasy-syuhri 'indallhitsn 'asyara syahran f kitbillhi yauma khalaqas-samwti wal-ardla min-h arba'atun urum, dzlikad-dnul-qayyimu fa l tadhlim fhinna anfusakum wa qtilul-musyrikna kffatang kam yuqtilnakum kffah, wa'lam annallha ma'al-muttaqn

'sesungguhnya bilangan bulan di sisi allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan allah (di lauh mahfuz) pada waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya allah bersama orang-orang yang bertakwa".

Begitu juga yang terkandung dalam malam 1 suro di penanggalan jawa asimilasi kalender islam dan jawa ini sebetulnya memiliki inti tujuan yang sama yakni mendekatkan diri kepada sang pencipta serta refleksi diri , banyak hal positif yang bisa dilakukan untuk kedua tujuan diatas diantaranya menggalakkan agenda filantropi baik antar sesama maupun antar lembaga ataupun instansi yang memadukan kebutuhan spiritual dan jasmaniah namun hal yang terjadi sering kali malam 1 sutro di framing oleh fihak fihak tertentu sebagai malam keramat dimana hal mistik ditonjolkan dimalam tersebut, parahnya lagi para praktisi perfilman mengaktualisasikan dan mengvisualisasikan dengan film fiksi berbau mistik yang bisa ditonton oleh semua kalangan hingga tidak heran banyak kalangan dewasa hingga anak anak ketika berbicara tentang malam satu suro yang terfikirkan oleh mereka adalah hal hal berbau mistik dan menyeramkan yang secara tidak langsung dapat menjahukan bahkan memalingkan kita semua dari esensi malam satu suro atau muharam yang sejatinya penuh kebaikan dan ke bahagiaan baik dari aspek spiritual maupun jasmaniah (Rudi yoko)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun