Mohon tunggu...
Yokie Agung Malian
Yokie Agung Malian Mohon Tunggu... -

..aku dikutuk bagai bandit, dipuja bagai dewa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akhirnya Luka..

7 April 2015   09:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

: pada suatu titik tak tertemu,
menjelmalah jenuh luka, di sepagut tahta rindu.

Aku bungkah magma bara menganak sungai,
Engkau gunung salju tak cair-leleh sepercikpun.

Sama terjajar..
Bersimpuh dalam ketakberdayaan!

Jangan tanya Tuhan lagi..
Akankah sanggup melunasi harga dari sebuah "perbedaan"?

Kita sepasang,
terjebak elipsis kegamangan.
Tertelan aturan norma dan keangkuhan.

Ya, kita pernah sepasang!
Saling berjalan memunggungi malam, merapal kalimat sakti berulang-ulang..

"Denganku, kamu adalah: kenangan bodoh yang manis.."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun