Tahun-tahun belakangan, kala dunia film animasi makin semarak, banyak orang atau komunitas berkumpul sebagai kritikus atau pengamat. Selain itu, tentu saja ada media baik cetak atau elektronik yang menuliskan pemberitaan tentang film animasi. Pada pemberitaan tersebut kadang tercermin opini si jurnalis atau framing media yang bersangkutan terhadap objek tulisan.
Berbagai kritikan terhampirkan, baik sebagai pujian terhadap kelebihan dan juga saran untuk kekurangan. Semisal Gereja Vatikan sebagai otoritas tertinggi umat Katolik pun pernah menyuarakan ketidaksetujuan terhadap film fiksi Avatar. Tak hanya kritik tanggung, Radio Vatikan mengecam keras karena menurutnya film ini mengarahkan penonton untuk meyakini keyakinan baru yaitu lingkungan natural planet (kritik untuk film Avatar dari Radio Vatikan).
Bila kita berdiskusi soal kritik Radio Vatikan, kemungkinan besar mereka merujuk pada animisme. Bahwa di setiap benda yang ada di alam mempunyai kehendak dan bisa mempengaruhi interaksi serta aktivitas makhluk hidup di atas Bumi. Vatikan juga pernah mengkritik beberapa film lain seperti Harry Potter, Da Vinci Code, dan Angels and Demons.
Meski begitu, ingatlah bahwa film Avatar merupakan film komersil. Maka tanggapan penilaian terhadapnya adalah seberapa banyak orang yang ingin menonton film tersebut. Ingat-ingat pula bahwa keuntungan film Avatar mencapai 1 miliar dolar lebih. Artinya masyarakat antusias dan bisa menerima film garapan James Cameron itu. Berikut juga judul-judul lain yang dikritik Radio Vatikan di atas, mereka menorehkan keuntungan materi dan antusiasme fans dari seluruh penjuru dunia.
Kritik tak hanya untuk film genre baru saja. Film Pixels yang dibintangi aktor ndagel Adam Sandler juga mengalaminya. Film ini mengisahkan invasi alien berbentuk game tahun jabot ini sekiranya memiliki konsep yang menarik. Sayangnya Pixels hanya mendapat skor 27 poin (total 100) di Metacritic. Bahkan Rotten Tomatos hanya menawarkan rating 18 poin dari skala 100.
Film Pixels menelan biaya produksi sebesar 88 juta dolar Amerika dan malah mendapat ulasan buruk dari para kritikus. Mereka menganggap eksekusi film fiksi ini gagal dari segi cerita dan visual. Humor yang dibuat Adam Sandler tak lagi jenaka dan terasa garing setelah belasan tahun tanpa pengembangan. Sangat jauh kalau dibandingkan dengan Avatar yang mampu mengeksplorasi kedalaman cerita dipadu visual memukau.
***
Meski begitu, jumlah viewnya tidaklah demikian. Kita pernah membahasnya dalam tulisan beberapa waktu lalu. Kritiknya masih sama seperti yang tertulis di sana. Tetapi seperti tulisan tentang kritikus di atas, bahwa sebuah kritik tidak mutlak kebenarannya. Bisa jadi ia dinilai buruk, namun oleh orang lain justru disambut positif. Lagipula Gob and Friends baru selesai di season pertama, yang mana pasti di season berikutnya tim Gob and Friends akan membawakan animasi yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H