Mohon tunggu...
Mr. Nabawi
Mr. Nabawi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penulis kambuhan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Terapi itu Bernama Liverpool FC

16 Februari 2013   09:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:14 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Liverpool membantu saya membesarkan seorang anak yang harus bermental kuat,  Nadya suka Suarez, bukan karena gocek ala drunken masternya di kotak pinalty lawan, tapi karena, dia merasa, gigi kelincinya mirip dengan sarez,hehe. Cerita terakhir adalah, ketika Nadya tau, Liverpool akan datang ke Indonesia, dia sangat berharap kakinya mendapat tanda tangan dari Steven Gerrard, biar kaki palsunya sekuat kaki Gerrard, Padahal saya sudah meyakini bahwa kaki kirinya lebih kuat dari Gerrard, karena terbuat dari fiber dan Buktinya belum lama ini, salah satu anak yang main bola lawan Nadya memgalami bengkak dibagian kaki dan kabarnya anak itu nangis-nangis, Karena berbenturan dengan kaki fibernya Nadya. Walaupun dia masih sering bermimpi bahwa kaki palsunya dapat mengeluarkan darah juga,tapi berwana pink..Hahaha. Itu pasti, kaki asli lawan fiber, yah menang fiber lah, daerah saya disini juga terkenal sebagai sentra penghasil durian terbaik di wonosobo, di musim duren tahun lalu, dia melakukan akrobat bak debus yg membuat saya terpingkal-pingkal, bayangkan kulit durian yg tajam diadukan ke kaki palsunya berkali-kali, sambil menantang saya,"apakah saya  bisa melakukan hal seperti dia?". Bahkan pisau untuk membelah duren pun di bacok-bacokan ke kakinya juga sambil terseyum dan berkata "gak berani kan kaya nadya".

Itu masih sedikit bagaimana saya menggunakan berbagai macam cara untuk terus membuat dia jauh lebih kuat di tengah-tengah masyarakat yang masih ekstrim memandang perbedaan apalagi kekurangan. Menyadarkan banyak orang agar lebih menghargai sesama tentu tidak mungkin bisa dilakukan, yang harus dilakukan adalah terus-menerus memberikan energi postif kepada dia agar jauh lebih kuat. Walau sesekali masih ngeluh dan merasa terancam karena kekurangan fisiknya,saya meyakini, bahwa Livepool FC, Keluarga besar Liverpool FC disini khususnya,akan banyak membantu perkembangan mentalnya. Dan kedatangan LFC ke Indonesia adalah momen yang paling berharga, diamana untuk pertama kalinya Nadya akan saya ajak masuk Stadion terbersar di Indonesia, menyaksikan Puluhan Ribu saudara Semerah,dan tentu saja pemain-pemain Indolanya yang dia sering saksikan via Youtube, dan tentu saja, impian semua anak kecil yang ingin di gandeng pemain pujaanya memasuksi stadion, dan melihat kemegahan GBK yang merah membara dengan atmosfir luar biasa dimana ’You’ll Never walk Alone’ berkumandang di angkasa jakarta. Pasti rasa malu dan minder sebagai seorang difabel  tentu sadah tidak ada lagi saat itu, fiber penyangga pun seperti tulang yang memiliki syaraf-syaraf yang kembali menggerakan langkah kecilnya menjadi kian berarti kelak, melebur menjadi sebuah suka cita khas anak kecil yang selalu butuh keceriaan dan kehangatan.

Dan saya juga yakin kepedulian liverpool fc secara tim dan para pemainnya soal kemanusian cukup tinggi, dan para pemain pun sering melakukan terapi-terapi yang dibutuhkan para pendukungnya yg membutuhkan support secara pysikis dan mental melalui fondation dan pembaga baik bentukan club maupun persomal, ini bagian dari rasa terimakasih Steven Gerrard dan rekan-rekanya di tim karena telah mendapatkan full suport dari para fans yang sangat loyal walaupun LFC saat ini sedang terpuruk dan minim prestasi.

Yah begitu kira-kira tulisan saya kali ini, Kalau liverpool belum stabil sampai saat ini, itu bagian dari terapi yang harus dilalui dan dijalankan dengan tetap tersenyum manis, semanis buah carica yang saya olah selama ini. Wasalam.   Wonosobro 14 feb 2013 @yoiyoa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun