Mohon tunggu...
Pooo
Pooo Mohon Tunggu... -

cm pingin belajar membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tertipulah Orang-orang yang Telah Merayakan Tahun Baru, 1 Januari

1 Januari 2013   05:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:42 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

September: artinya bulan ketujuh (Septa=tujuh).
Oktober: artinya bulan kedelapan (Okta=delapan).
November: berarti bulang kesembilan (Novem=sembilan).
Desember: berarti bulan kesepuluh (Decem=sepuluh).
MAKA
Januari: bulan kesebelas
Februari: bulan keduabelas.
MARET: bulan kesatu
April: bulan kedua
Mei: bulan ketiga
Juni: bulan keempat.
Juli: bulan kelima.
Agustus: bulan enam.

Selain nama-nama bulan di atas, kalau dicermati Bulan Februari, yg kadang sebanyak 28 hari dan kadang pula 29 hari (Tahun Kabisat), akan memberikan arah bahwa bulan tersebut adalah BULAN TERAKHIR.Perlu diingat, 1 tahun berlangsung selama 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Jadi, setiap tahun masih ada sisa waktu sebanyak 5 jam 48' 46" itu. Maka, untuk melengkapi sisa waktu (akumulasinya dalam 4 tahun menjadi 1 hari) diberikan kepada bulan terakhir, yaitu bulan Februari). Lebih jelas lagi kalau dikaji sejarah penetapan kalender syamsiyah tersebut, beserta perubahan yang terjadi di tengah jalan yang dilakukan oleh kaum paganis (Mesopotamia Kuno)
Awal tahun menurut kalender Romawi Lama  Maret. Teman-teman bisa lihat di "Webster's New World Dictionary of the American Language", khususnya tentang nama-nama bulan dan artinya.
Mengenai jumlah har
i dalam 1 tahun, Muh. Wardan pada tahun 1957 telah menulis bukunya, berjudul "Hisab 'Urfi dan Hakiki" (Penerbit Siaran, Jogjakarta, 1957). Di situ dijelaskan sistem kalender Masehi, Hijriyyah, dan Jawa (Saka). Saya juga pernah menulis tentang itu di Panyebar Semangat (majalah berbahasa Jawa)
pada awal tahun 2000-an

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun