Mohon tunggu...
Yohanes Prayogo
Yohanes Prayogo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Warga negara Indonesia yang ingin terus menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jagung Bakar dan Poco Poco Saat Gulita di Dobo

10 Juli 2023   00:16 Diperbarui: 10 Juli 2023   01:41 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Temaran cahaya lilin. (image by pixabay)

Penasaran, aku pun bergegas menuju taman, tak jauh dari lobby hotel. Suasana temaram. Hanya beberapa lampu menyala. Rupanya hotel ini punya genset, namun kemampuannya terbatas.

Sekitar 20 orang meriung di taman. Beberapa aku kenal. Karena memang kami rombongan dari Jakarta, yang kebagian menginap di hotel ini.

Asap bau bakaran jagung mulai menusuk hidung. Di sebelah bakaran jagung, beberapa orang memainkan gitar.

Seorang pegawai hotel yang nampak sudah senior maju di tengah taman.

"Selamat malam, Bapak dan Ibu. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Hampir setiap malam, listrik di sini padam bergiliran. Biasanya kami dapat giliran jam 8 sampai 11 malam. Sekali lagi mohon atas ketidaknyamanan ini," ucapnya ramah dengan logat khas Maluku.

"Kami tidak bisa memberikan kompensasi apapun atas ketidaknyamanan ini. Kami hanya bisa menyediakan acara makan jagung bakar sambal mendengarkan lagu-lagu khas Indonesia timur," imbuhnya.

Sesudah pegawai hotel yang nampak sudah senior itu selesai, suara gitar nampak mengeras. Temponya pun dipercepat. Nampak beberapa orang turun ke tengah taman, mulai menari Poco Poco.

Setelah mendengarkan penjelasannya dari si pegawai hotel yang nampak sudah senior itu, aku jadi teringat tempelan kertas di dalam kamar.

Selain memuat beragam aturan dan ketentuan di hotel itu, ada tulisan, "Mohon maaf, jika listrik padam pada malam hari".

Aku pun manggut-manggut paham sembari menikmati jagung bakar.

Malam itu di tengah temaram lampu dan embusan angin malam Laut Arafuru, aku menikmati jagung bakar dan tarian Poco Poco.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun