Mohon tunggu...
yohanes hartono
yohanes hartono Mohon Tunggu... -

Saya seorang yang senang terhadap hal-hal baru. menulis merupakan hobi yang saya anggap sebagai pita hitam untuk merekam segala pengalaman yang telah dilewati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan Seorang Sahabat

27 Juni 2016   18:16 Diperbarui: 27 Juni 2016   18:26 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Halo bang, hari rabu ada rapat di jakarta ya?” tanya ane melalui telepon yang memulai sebuah percakapan dan akan menjadi kenangan seorang sahabat. “Halo mas, iya nanti hari rabu saya rencana ke jakarta. ada yang bisa di bantu mas? Kata seorang manager di riau. “iya saya mau minta tolong dibawakan berkas-berkas karyawan yang bulan kemaren ya bang” kata ane.“oke siap, nanti saya bawa.” Jawab manager itu. “oh iya nanti sebelum rapat kita ngobrol dulu ya tentang promosi jabatan beberapa karyawan” sambung ane. “oke siap” jawab manager itu sambil mengakhiri percakapan kami melalui telepon.

Hari ini adalah senin, hari pertama kerja untuk minggu ini. Seperti biasa di awal minggu, semangat kerja berada di puncaknya sehingga semua ingin dikerjakan. “mas edy, hari rabu malam nongkrong yuk, satu atau dua botol bir lumayan lah mumpung ada bang X di jakarta” sapa ane ke mas edy. “Siap bos, bisa di atur. 10 botol juga arif sanggup kok beliin” jawab mas edy. “eh apa bapak ini, haram itu. Ndak mau saya keluarin uang buat minum gituan” kata arif sambil melotot. “siapa yang suruh lo minum, lo beliin aja ntar gue yang minum. Jawab mas edy sambil cengengesan. “hahahaha” kami semua pun tertawa.

Ane dan mas edy memang sangat dekat dengan bang X (nama disamarkan untuk menjaga privasi yang bersangkutan) karena beliau orang yang sangat koperatif dalam bekerja. Namun karena lokasi kerjanya di riau jadi kami hanya bisa bertemu saat perjalanan dinas ke riau atau ia yang ke jakarta.

Hari pun berlalu dan tak terasa telah hari rabu, segala sesuatu berjalan seperti biasa dan tidak ada informasi apapun yang penting masuk ke handphone atau email ane. Jam perusahaan ane dimulai pukul 08.00, tapi entah mengapa hari itu ane datang sangat pagi sekitar pukul 07.00. Kebetulan di ruangan belum ada siapa-siapa kecuali ane. Baru saja ane duduk sejenak di kursi tiba-tiba terdengar langkah kaki menuju cubical ane.

“pagi mas” sapa bang X. “pagi bang, waduh jauh-jauh dari riau harus di sambut nih. Duduk bang” jawab ane sambil menyodorkan kursi. “saya sebentar aja mas, saya ingin menginformasikan tentang beberapa karyawan yang akan dipromosi, saya juga minta maaf karena lupa membawa berkas yang diminta” kata bang X. “oh iya gak apa-apa, gimana bang?” jawab ane tanpa curiga. Karena pagi itu kami harus bersiap rapat jadi ane tidak menaruh curiga dengan bang X yang cuma bisa bicara sebentar, namun memang wajahnya terlihat sedikit pucat dan tidak ada senyuman sedikitpun diwajahnya. Setelah memberikan informasi singkat, Bang X pun pamit untuk keluar ruangan dulu.

Seperti biasa sebelum rapat dimulai, ane dan beberapa rekan yang lain berkumpul dulu berbagi isu atau informasi. Tiba-tiba seseorang rekan berlari menghampiri kami “woi udah pada tahu belum kalau Pak X kemarin sore di bacok orang” kata rekan itu. “jangan bercanda bro” sambung mas edy. “ini lihat ada fotonya di TKP” kata karyawan itu sambil menyodorkan HP nya. Secara bersamaan pun ada telepon ke HP ane dari karyawan riau dan menginformasikan hal yang sama.

Ane Cuma terdiam dan masih tidak percaya, Bang X telah meninggal karena luka sabetan benda tajam di leher pada selasa sore. Ane langsung menatap wajah mas edy yang terlihat berkaca-kaca. Ane pun masih sangat tidak percaya karena tadi pagi masih mengobrol dengan bang edy dan akan menjadi sebuah kenangan terakhir, walaupun memang tampak sedikit aneh.

Ane dan mas edy sangat terpukul dengan kepergian bang X, salah satu karyawan dan sahabat terbaik kami. Bang X adalah orang yang sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Banyak sekali kenangan dari seorang sahabat seperti bang X yang kami lakukan bersama-sama. Pelaku pembunuhannya adalah karyawannya sendiri yang pernah ditegur beberapa hari yang lalu karena tidur-tiduran di jam kerja saat temannya yang lain bekerja.

Info : kejadian ini telah terjadi setahun yang lalu. Ane berani menuliskan cerita ini setelah berdiskusi dengan mas edy sebagai tulisan kenangan seorang sahabat. Untuk foto-foto di TKP sengaja tidak ane sertakan untuk menghormati dan menjaga privasi bang X dan keluarga. Mohon doanya dari para pembaca agar amal dan ibadahnya bang X diterima disisi-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun