Melihat sebaran pandemi dan juga dampaknya yang menyebar ke seluruh pelosok dunia, dipastikan Covid-19 akan diikuti perubahan dunia. Hampir semua pengamat sependapat, bahwa pandemi ini telah menjungkirbalikkan kemapanan global.Â
Amerika dan negara-negara Eropa Barat yang selama ini sangat digdaya dan berkuasa, tiba-tiba menjadi sangat tidak berdaya. Sebaliknya, negara-negara Asia yang selama ini dipandang sebelah mata justru terlihat perkasa, seperti: Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, dll.
Kondisi itu membuat para pengamat global mulai menyangsikan tradisi individualisme dan kebebasan ala barat yang selama ini diunggulkan. Di tengah pandemi ini, ternyata tradisi individualistis sagat rentan berujung tragedi, di mana sikap skeptis terhadap pemerintah memicu sebaran virus yang tak terkendali. Sebaliknya, tradisi Asia yang mengutamakan ketertiban dan keteraturan malah menunjukkan efektivitasnya dalam penanganan pandemi,
Tak urung, para pakar mulai menimbang ulang pengaruh kultur barat yang selama ini menghegemoni tatanan dunia. Presiden Prancis, Emanuel Macron menyebut banyak kepastian dan keteraturan akan luntur, dan situasi akan berubah ketika pandemi ini berakhir.Â
Di saat yang sama, dunia mulai mengakui bahwa kolaborasi sangat penting untuk menghadapi pendami. Ke depan, mungkin dunia akan mengajarkan semangat kolektif dan kolaboratif sebagai etos yang tak kalah penting dari semangat kompetisi dan kebebasan.
3. Indonesia di Tengah Perubahan Global
Di dalam negeri, Indonesia memilih pendekatan non-sentralistik dalam menangani pandemi, sembari mendorong pelibatan dan pemberdayaan publik secara luas.Â
Cara ini sangat akrab dengan kultur dan keseharian masyarakat yang masih terikat budaya timur dengan modal sosial yang kokoh. Adapun sikap Indonesia dalam pergaulan internasional terpotret jelas dalam pernyataan presiden Jokowi beberapa saat terakhir.
Pada KTT G-20 akhir maret lalu, Jokowi secara lugas meminta para pemimpin dunia saling bekerja sama menghadapi pandemi. Ungkapan ini secara tidak langsung juga menyindir hubungan Amerika dan Tiongkok yang tengah memanas. Jokowi menekankan bahwa pandemi ini hanya bisa dilawan dengan kolaborasi antar bangsa.
Dan sikap itu kembali dipertegas dalam KTT Asean hari ini (14/04/2020), di mana presiden mengajak negara-negara Asean memperkuat sinergi dan kolaborasi kawasan. Jokowi mengajak seluruh negara kawasan Asia Tenggara bersatu melawan corona.
Kebijakan pemerintah Jokowi itu menunjukkan kosistensi Indonesia menjaga semangat solidaritas dan kolaborasi, baik di dalam negeri maupun dalam pergaultan internasional. Dan memang, semangat itu mengakar sangat kuat dalam bangunan kebangsaan kita. Kita memiliki tradisi kolaborasi yang biasa disebut gotong royong.