Mohon tunggu...
Yoga Mahardhika
Yoga Mahardhika Mohon Tunggu... Konsultan - Akademisi, Budayawan & Pengamat Sosial

Pembelajar yang ingin terus memperbarui wawasan, mempertajam gagasan, memperkaya pengalaman dan memperbesar manfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tetap Tenang, Virus Corona Tak Seseram yang Dibayangkan

3 Maret 2020   17:39 Diperbarui: 3 Maret 2020   20:29 7244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: tribunnews.com

Ahli kesehatan menduga, covid -19 bertahan tak lebih dari 3 jam di udara terbuka sehingga kemungkinan menular lewar sirkulasi udara sangatlah kecil. 

Riwayat pasien terpapar virus corona yang terkumpul sejauh ini disebabkan oleh kontak langsung dengan penderita virus corona. Adapun medium penyebaran virus berbentuk droplet, yaitu cairan tubuh yang menyebar dari penderita, khususnya percikan ludah saat penderita bersin atau batuk. 

Maka, cara paling penting mengantisipasi penularan yaitu pengenaan masker pada penderita virus, sementara orang yang sehat tak perlu mengenakan masker.

Jadi, para penduduk yang sehat tak perlu beramai-ramai membeli masker banyak-banyak sampai stoknya menipis di pasaran.

3. Angka Kematian Relatif Rendah

Dibandingkan wabah serupa yang terjadi dalam 20 tahun terakhir, sebenarnya fatalitas atau tingkat kematian penderita virus corona tidak terlalu tinggi.

Bandingkan dengan virus MERS yang menyebar dari Arab Saudi pada 2012 telah menginfeksi 2.494 pasien dan merenggut 858 jiwa atau 34% kematian.

Sementara SARS yang mewabah pada 2002 menjangkiti 8.098 pasien, yang 774 di antaranya meninggal dunia, atau setara dengan 9.5% kemantian. 

Sementara itu, tingkat kematian covid-19 hingga hari ini terhitung sebesar 3.117 orang, atau sekitar 3.4% dari total pasien yang terinfeksi.

Itupun, mayoritas pasien meninggal merupakan para manula yang memang tingkat kesehatannya sudah relatif lemah. Kluster usia dengan angka kematian tertinggi yaitu umur 80 tahun ke atas, yang mencapai 14.8 kematian. 

Sementara kluster usia 10-19 tahun, 20-29 tahun, dan 30-39 tahun masing-masing hanya mencatat angka kematian sebesar 0.2%, atau 2 kematian di antara 1000 penderita corona. Itupun masih ditambah catatan medik, bahwa penderita yang meninggal usia muda tersebut memiliki riwayat penyakit dalam yang cukup serius. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun