Sebelum jauh menyelami aktivitas akademik dan kegiatan sosial, Yudian lahir dan dibesarkan oleh keluarga militer, dan terbiasa dengan tradisi nahdliyin. Latar belakang itu menempanya menjadi orang yang memegang karakter kebangsaan, meskipun malang-melintang di dunia internasional. Tak heran, Yudian pun sangat tegas memperjuangkan islam moderat yang berkarakter nasional.
Salah satu ketegasannya, yaitu terkait pandangan bahwa mengenakan cadar bukanlah ajaran islam, sehingga tidak harus diikuti oleh kaum muslim di Indonesia. Sebaliknya, Yudian menilai ajaran islam harus selaras dengan kehidupan yang toleran antar umat.
Dan khusus untuk Indonesia, Islam menurut Yudian harus senafas dengan Pancasila. Dia berani menyampaikan menegakkan pandangan-pandangannya itu, karena memang memilki bekal ilmu dan pengalaman yang panjang untuk memperjuangkannya.
Dari ulasan singkat tentang sosok Yudian Wahyudi tersebut, terlihat jelas bahwa Presiden Jokowi telah memilih sosok yang tepat untuk memimpin BPIP. Setelah pelantikan kepala definitif ini, BPIP akan lebih kencang menjalankan program-program penguatan dan pengarusutamaan ideologi pancasila. Dan ini adalah alarm buruk bagi ideologi intoleran yang selama ini berusaha mencari celah untuk menggerogoti Pancasila. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H