Mohon tunggu...
Yohan Rubiyantoro
Yohan Rubiyantoro Mohon Tunggu... pegawai negeri sipil -

Pria Jogja, besar di Jakarta. Belajar \r\npolitik dan pemerintahan di Unpad, Bandung. \r\nMantan wartawan ekonomi di Harian KONTAN, Kompas Gramedia, dan media ekonomi Singapura. \r\n\r\nKini, mengabdikan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (PNS) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Pergerakan LGBT di Kampus-kampus Inggris

22 Januari 2018   04:33 Diperbarui: 22 Januari 2018   04:47 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: independent.co.uk

Beberapa hari lalu Saya mendapat pesan yang dikirim melalui grup sosial media. Penulis pesan tersebut tertulis Prof. Sarlito Wirawan. Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tersebut menegaskan bahwa Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) adalah sebuah gerakan dan mengincar para mahasiswa serta institusi akademik. Sejumlah fraksi di DPR pun dikabarkan mendukung gerakan LGBT.  

Saya amat sependapat dengan profesor Sarlito. Apa yang ia ungkapkan sudah terjadi di Inggris. Kaum LGBT secara masif dan sistemik menularkan perilaku mereka di universitas-universitas. Bahkan, mereka telah diakui secara resmi oleh pihak rektorat.

Di University of Birmingham, tempat saya menimba ilmu saat ini misalnya, kaum LGBT memiliki perwakilan resmi dan masuk dalam struktur Student Union, atau semacam Badan Eksekutif Mahasiswa. Mereka memiliki officer atau representatif dari mahasiswa LGBT.

Mereka pun sangat aktif melalukan kampanye untuk menyuarakan hak-hak mereka. Sejak Welcoming Week, atau semacam pekan penerimaan mahasiswa baru, mereka membuat gerai, mempromosikan organisasi mereka, dan mengajak para mahasiswa serta mahasiswi untuk turut serta.

Mereka juga kerap mengadakan diskusi ilmiah tentang isu LGBT. Biasanya mereka membungkus materi diskusi itu dengan isu demokrasi dan hak asasi manusia. Officer atau perwakilan LGBT di kampus saya juga beberapa kali mengirimkan undangan elektronik untuk menghadiri kegiatan mereka, yang biasanya diiming-imingi dengan hiburan dan kudapan gratis.

Selama lebih dari satu tahun tinggal di Inggris, tak terhitung saya melihat pasangan gay ataupun lesbian berciuman di taman atau beranda kampus. Sungguh pemandangan yang tidak lazim bagi Saya sebagai orang Asia, namun bagi orang Inggris maupun Eropa, LGBT ini menjadi isu yang biasa di kampus. 

Tak percaya, coba saja Anda ketik kata kunci "LGBT Officer UK University" di mesin pencari Google. Maka akan muncul tampilan laman LGBT officer di hampir seluruh universitas di Inggris. LGBT telah masuk ke dalam struktur organisasi mahasiswa di Inggris, secara resmi, dan diakui pihak kampus. Mulai dari kampus bergengsi di Inggris, sampai kampus kecil pun memiliki perwakilan mahasiswa LGBT dalam struktur organisasi mahasiswa mereka.   

Peringkat Kampus Ramah LGBT

Di Inggris, bahkan ada peringkat kampus ramah LGBT di Inggris. Pembuat peringkat ini adalah sebuah organisasi sosial bernama Stonewall. Mereka amat getol "memperjuangkan" hak-hak LGBT. Pada tahun 2015 mereka mensurvei kampus yang paling ramah terhadap LGBT. Dua indikator utama mereka adalah, kampus tersebut memiliki perwakilan LGBT dalam struktur organisasi mahasiswa, dan kedua, aktif mengadakan kegiatan tentang LGBT.

Dua orang mahasiswa sedang mengampanyekan LGBT di kampus. (foto: outbristol.co.uk)
Dua orang mahasiswa sedang mengampanyekan LGBT di kampus. (foto: outbristol.co.uk)
Hasilnya, dari 158 kampus yang mereka survei, sebanyak 85 persen universitas sudah memiliki LGBT officer/society dalam struktur organisasi kampus, dan sebanyak 72 persen aktif mengadakan kegiatan atau kampanye LGBT.

Mereka juga memeringkat universitas di Inggris dari sisi "keramahan" terhadap LGBT. Ada 10 kampus yang berhasil mendapat poin 10. Artinya, dari 10 indikator kampus ramah LGBT, kesepuluh kampus tersebut memiliki seluruhnya. Antara lain, Cardiff University, the University of Glasgow, dan Liverpool John Moores University.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun