Komunikasi ini terjadi meskipun di saat libur Lebaran. Jujur saja, sejak menjadi pegawai negeri sipil di Kemdikbud, baru tahun ini saya merasakan libur Lebaran namun seolah tidak libur. Capek memang, namun saya menikmati bekerja bersama para relawan.
Oya, WA Grup yang dibentuk oleh Sekber tidak hanya satu. Saya ikut dalam tiga grup, yaitu grup besar HPS, dan dua grup lain yang khusus diisi oleh para pembuat materi infografis, dan relawan muda.
Beberapa hari sebelum tanggal 18 Juli, materi infografis, lagu, dan meme HPS mulai viral di media sosial. Meme dibuat antara lain oleh komunitas Dagelan. Lagi-lagi, mereka bekerja secara sukarela, tidak dibayar oleh Kemdikbud. Kami juga menyebarkan surat-surat edaran dari berbagai kepala daerah yang memberikan dispensasi bagi PNS setempat untuk mengantar anak di HPS melalui media sosial.
Gong atau puncak kampanye terjadi pada hari Senin, 18 Juli 2016. Sejak pagi hari, perbincangan HPS menggelinding seperti bola salju di media sosial. Tidak banyak yang tahu, bahwa percakapan publik di twitter turut digerakkan Shafiq Pontoh. Ia adalah penggiat media sosial dan mantan pegawai Ogilvy, sebuah perusahaan konsultan kehumasan. Dialah yang membantu mengomandoi kampanye di media sosial, secara sukarela.
Sejak pagi, Shafiq memantau akun twitter para artis, kepala daerah, dan publik figur. Setiap ada yang mencuit tentang #HariPertamaSekolah di twitter, ia mengumpulkannya lantas membagikan di WA grup HPS. Kemudian seluruh relawan meretweet cuitan tersebut. Ia menyebarkannya dalam beberapa gelombang/batch. Begitu seterusnya hingga tagar #HariPertamaSekolah menjadi trending topic di twitter.
Anies Mendadak Datang
Keterlibatan publik dalam kampanye Hari Pertama Sekolah, tidak lepas dari jejaring yang dimiliki Anies Baswedan. Banyak komunitas dan relawan yang membantu karena mempunyai hubungan pertemanan dengannya.
Ia pun sangat menjaga hubungan baiknya dengan para relawan. Pada hari Jumat tanggal 22 Juli, para relawan mengadakan kopdar di kantor Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kemdikbud. Tidak ada pejabat Kemdikbud yang diundang, karena pertemuan ini memang tidak formal dan hanya untuk sekadar bertemu muka.
Saya ikut dalam kopdar yang dihadiri sekira 20 orang tersebut. Tidak disangka, tiba-tiba Anies Baswedan datang menemui kami. Entah siapa yang mengabarkan padanya tentang pertemuan tersebut. Anies berkantor di Gedung A Kemdikbud lantai 2, sedangkan pertemuan kami di Gedung C lantai 13. Ia mau menyempatkan diri, meski tidak diundang.
Pada perjumpaan tersebut, Anies mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan. “This is beyond my expectation,” ujarnya mengomentari Gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah.