Seringkali pada saat dihadapkan pada keputusan kita merasa bimbang karena cemas dengan hasilnya akan tetap sama saja walaupun kita memilih yang lain. Seperti berada pada persimpangan yang kedua sisinya memiliki kemiripan. Hingga akhirnya kita tidak bisa mengetahui keputusan manakah yang lebih baik untuk kita ambil.Â
Ingatlah bahwa, Tidak ada keputusan yang benar atau salah. Bagian yang hanya dapat kita pastikan dalam mengambil keputusan hanyalah skala dan waktunya saja. Skala keputusan yang sebagian besar berhubungan dengan diri kita terbatas pada 'diri kita'. Jadi, yang tersisa hanya waktu. Kita tinggal memilih waktu yang diperlukan untuk membuat keputusan itu, apakah 1 jam, 2 jam, atau 1 tahun. Semakin lama kita menimbang bukan berarti jawaban yang datang akan semakin bijak. Hanya memakan waktu lebih lama saja.
Untuk menghormati keputusan diri sendiri, Anda hanya perlu menjawab pertanyaan berikut dengan baik.
a. Apa yang paling harus kupikirkan? (lupakan persoalan orang lain)
b. Apa yang harus kuputuskan? (kesampingkan emosi)
c. Pilihan antara apa dan apa? (letakkan diri di antara persimpangan)
d. Sampai kapan keputusan ini harus dibuat? (membatasi waktu)
e. Sampai kapan keputusan ini efektif? (menetapkan masa berlaku keputusan)
Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu dalam membuat keputusan. Boleh jadi kita masih menimbang nimbang walaupun batas waktunya sudah lewat. Itu adalah hasil dari keputusan Anda untuk terus menimbang. Persimpangan yang awalnya Anda kira hanya dua arah, bisa jadi bercabang lebih banyak sehingga Anda membutuhkan lebih waktu untuk memikirkannya'. Itu adalah hasil dari pilihan Kita. Hasil itu bisa baik bisa juga tidak baik.Â
Kita boleh saja menyesal ketika mendapatkan hasil yang kurang baik. Boleh merasa sedih. Bertanggung jawablah sepenuhnya terhadap hasil dan rasakan sendiri 100% rasa sakitnya. Namun penyesalan itu harus berbentuk masa depan. Kalimat seperti 'Kalau nanti terjadi hal seperti ini lagi, aku harus begini!'. Inilah bentuk penyesalan yang mengarah ke masa depan. Penyesalan yang berupa tekad.