Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbiasa

6 Agustus 2024   00:07 Diperbarui: 6 Agustus 2024   00:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar Dokumen Pribadi

Bunyi jam dinding malam ini tak semerdu biasanya.

Tiap detiknya seakanengais  pilu dengan luka yang memudar.

Bisikan hampa tak lagi terdengar di telinga .

tertutup dentingan detik yang berganti.

Baca juga: Akhir Bulan Juli

Entah rasa yang mati atau sudah tak ada lagi rasa . 

Hilang sirna ditelan sang waktu. 

Dan  Pada akhirnya kita harus bisa terbiasa hingga menjadi bisa dengan apa yang sudah biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tugasku Telah usai

Baca juga: Kau yang ku Pilih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun