Tapak demi tapak kulakui tanpa makna,.
Kususuri tiap sudut kota dengan hati tanpa raga ,.
Setiap langkahnya membawa luka,.
Tiap ayunannya membawa cerita tanpa akhir.
Tanpa arah kini langkahnya melambat, bersama kenangan yang memudar dimakan sang waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!