Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayangan Semua

22 Juli 2024   03:12 Diperbarui: 22 Juli 2024   04:35 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Dokumen Pribadi

Lantunan melodi angin malam  terdengar syadu menusuk kalbu,.

Relung hati yang kosong kini  sendu menanti sang fajar menyingsing.

Bintang yang jarang ,tak seindah biasanya,mungkin karna terhalang  mendungnya awan malam ini.

Baca juga: Melepasmu

Tak kutemui lagi parasmu disisi jalan, tertutup derapnya  luka tanpa makna direlung hati tak berujung.

Baca juga: Hati yang buta

Baca juga: Nasehat Pria Tua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun