Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasehat Pria Tua

20 Juli 2024   13:14 Diperbarui: 20 Juli 2024   13:16 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Dokumen Pribadi

Seakan tidak puas pria tua itupun melanjutkan perkataannya.

 lebih baik menjadi berguna di hari tua dari pada menjadi beban bagi keluarga"

 Kata" yang sangat dalam itu mengalir dan seakan mengetuk hati pria muda itu.

 Pria muda itupun tidak tinggal diam diapun Mencoba memprotes  perkataan pria tua itu.

" tapi ini bukan soal harta atau pekerjaan, ini soal"

Sambil menepuk dadanya.

Hati ? Apa yang kau paham tentang hati?

Tanya pria tua itu dengan senyuman meledeknya.

Tanpa membiarkan pemuda itu menjawab pria tua itu melanjutkan kalimatnya.

 Jangan berusaha mencari atau mencuri hati orang lain biarkan dia berjalan apa adanya, kelak ketika dirimu sudah pantas dia akan datang dengan sendirinya.

Kata pria tua itu sambil mengusap keringat yang  kini telah menutupi pandangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun