Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku kalah,. Aku merindukanmu

20 Juli 2024   00:07 Diperbarui: 20 Juli 2024   00:16 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar Dokumen Pribadi

  Kukira kumampu berjalan sendiri menyusuri semesta dengan hati yang sepi.

Dengan congkaknya Egoku berbisik ditelinga menggodaku dengan katanya yang merayu  "Kamu bisa".

Nyatanya?...

Aku kalah....

Dititik rindu paling puncak bayangmu menegur ingatan mengusiknya sampai cela terdalam, mengais setiap serpihan dan memutarnya kembali bak film laga.

   Celotehan jangrik menemani setiap kenangan yang tergambar jelas diingatan,.

Mengolok raga yang diam bak patung yang membatu.

Heningnya malam seakan memperdengarkan sanubari yang berbisik 

Baca juga: Pengecut

Aku kalah, Aku merindukan mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun