Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warkop 69

17 Juli 2024   01:29 Diperbarui: 17 Juli 2024   01:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun isaknya terus mengganggu!

Samapi tak lama seorang pria datang menghampirinya.

   "Ayo kita pulang , nanti aku jelaskan dijalan".

Kata pria itu sambil memegang bahu gadis ikut dan menyuruhnya untuk pulang.

 

 Gadis itupun menurut, segera dibayarnya pesan yang dipesannya lalu pergi bersama pria itu.

  Aku masih tetap memperhatikan mereka Samapi mereka pergi dan tak dapat dijangkau dengan penglihatanku.

  Aku hanya mengelengkan  kepala sambil menebak -nebak dalam hati.

"Mungkin masalah asmara".

Entalah,.

Begitulah hidup, terkadang perlu sesuatu yang berarti dan meguras air mata dan mengusik perasaan baru kita dapat menemukan makna dan arti  dari hidup itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun