Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Singkat

16 Juli 2024   10:33 Diperbarui: 16 Juli 2024   10:34 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Dokumen Pribadi

Tarian pena terus manari mengikuti ayunan jemari,.

    Deretan kata mengiasi selembar kertas putih yang kini tak lagi bersih.

 Tintanya kini tela menodai keindahannya,.

Baca juga: Kelakar Sang Bocil

Bangku yang diduduki mungkin telah jenuh menopang raga yang kini telah kosong,. 

 Setiap kata demi kata mengibaratkan serpihan hati yang kini telah mati ditinggal kenangan yang pergi mengembara entah kemana,.

     Kebodohan hari kemari biarlah pergi bersama goresan tinta yang kini tak lagi terang,. 

Baca juga: Coretan Pena

Biarlah dia pergi mengembara mencari jalanya sendiri.

#Kupang 15/07

Baca juga: Tawa Sang Waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun