Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Coretan Pena

15 Juli 2024   05:06 Diperbarui: 15 Juli 2024   06:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Dokumen Pribadi

    Sinar sang Surya perlahan hadir menyapa pagi,  kicauan burung bersenandung memulai hari.

     Tak seperti biasanya...

    Sang pena masih betah dengan tarian indahnya meliuk-liuk diatas kanvas putih dengan sejuta coretan, 

Baca juga: Arah yang Hilang

tak lagi di risaukan raga yang memaksanya untuk berhenti, tak di pedulikan kelopak yang terus mengangguk.

   Dia belum puas dan mungkin tak akan pernah puas,. Sampai dia menemukan irigan musik yang mengantarkannya menemui sang pencipta.

    

   

Baca juga: Tawa Sang Waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Jalan Pulang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun