Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tawa Sang Waktu

15 Juli 2024   03:14 Diperbarui: 15 Juli 2024   03:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen Pribadi

Disudut kota terbakar lara menghapus kalbu.

Sepasang karang menatap heran membisu.

   Tarian ombang pesisir pantai melantunkan  melodi liri nan perih.

Baca juga: Arah yang Hilang

 Masihkan ada harapan dikala raga tak lagi sama?

      sang waktu kembali memainkan perannya, tertawa keli menatap heran,

    menggengam Kisah terhapus harapan yang tak lagi sama..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Jalan Pulang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun