Penulis : Yohanes Natonis
Mahasiswi fakultas filsafat agama unwira Kupang.
Faktor penting yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya adalah menusia memiliki akal Budi. Hal inilah yang membuat manusia dijuluki sebagai animal rasionale ( hewan berakal Budi ).
Akal Budi yang diberikan secara Kusus oleh Tuhan, kepada manusia memampukan mampu untuk menata dan mengatur setiap perilaku, demi memenuhi kebutuhan baik yang bersifat individu maupun yang bersifat sosial.
Selain sebagai makhluk individu manusia juga merupakan makhluk sosial.
Dalam kehidupan sosialnya manusia membutuhkan orang lain dan pastinya manusia akan berusaha untuk membangun sebuah komunitas hidup bersama.
Dalam sebuah komunitas hidup bersama kita sebagai manusia pastinya membutuhkan satu orang yang menjadi pemimpin guna untuk mengatur segala sesuatu yang ada pada komunitas hidup bersama ini.
Pemimpin tersebut haruslah orang yang dianggap cakap dalam segala hal, baik dalam segi sosial , ekonomi maupun politik, sehingan hubungan yang terjalin dapat diarahkan ke arah yang lebih baik dna akan tercipta kebaikan bersama ( Bonum comune)
Kita dapat meneladani Yesus dalam hal kepemimpinan.
Sebagai orang Kristen kita percaya bahwa Yesus merupakan Mesias, anak Allah yang datang kedunia untuk menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa.
Pada awal kemunculannya di hadapan publik Yesus sempat ditolak, hal ini bukan tanpa alasan, Pasalnya Yesus bukanlah Seorang Mesias yang diharapkan oleh orang Yahudi, hal ini dikarenakan ekspetasi orang Yahudi mengenai mesias adalah seorang utusan Allah yang Gaga perkasa, berasal dari keturunan Daud yang hebat dan kuat. Orang Yahudi memiliki ekspektasi demikian karena mereka sedang ditindas oleh bangsa Romawi yang sangat keji dan kejam, sehingga mereka membutuhkan seorang Mesis seperti raja Daud.
Walaupun ditolak oleh sebagian orang Yesus tetap setia dalam perutusannya sebagai Mesias.
Dengan sikapnya yang lemah-lebut, rendah hati Yesus tetap merangkul orang - orang yang dianggap hina oleh masyarakat pada umumnya.
Melaluinya ajaran dan tindakannya yang nyata Yesus menggerakkan hati setiap orang untuk melakukan kebaikan dan taat kepada kehendak Allah Bapa.
Relevansinya dalam Kepemimpinan Kristiani!
Sebagai seorang Kristiani yang menjadikan Yesus sebagai teladan hidup kita, sudah menjadi hal tentu jika kita mencontohi cara hidup Yesus.
Khusus kita yang berkanca dinbidang politik baik yang bersekala kecil maupun berakal besar.
Kita harus senantiasa memperhatikan kepentingan, bukan hanya kepentingan pribadi kita sendiri melainkan juga kepentingan bersama.
Seperti Yesus yang selalu menentang tindakan semena-mena yang dilakukan oleh bangsa Romawi, kita pun harus mampu menyuarakan dan berani membela tindakan- tindakan yang kita rasa tidak adil dan merugikan bahkan menyengsarakan orang lain.
Semoga semangat Yesus Mesias dan mesias politik yang kita teladani dari Yesus, menjadi fondasi dan landasan bagi kita umat Kristiani khususnya bagi para pemimpin untuk menjadi pemimpin yang Arif dan bijaksana seperti Yesus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H