Bahasa inggris merupakan bahasa global yang diakui oleh PBB sebagai bahasa internasional agar masyarakat antar negara dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dengan adanya bahasa inggris pula dapat mempermudah kita untuk mengobrol dan berinteraksi dengan teman yang berbeda negara dan mampu mengerti apa yang mereka katakan.Â
Dalam buku Samovar, 2017 dijelaskan bahwa penggunaan bahasa yang sama dapat membantu menumbuhkan pengertian dan memungkinkan pembentukan konstruksi makna bersama dengan orang lain. Sehingga jika dua orang atau lebih dengan latar belakang negara yang berbeda berkomunikasi menggunakan bahasa yang sama, maka akan dapat lebih mudah memahami antara satu orang dengan orang yang lain.
Jika ditilik dari sejarahnya, bahasa inggris digunakan sebagai bahasa internasional karena kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa Inggris. Selain dampak kolonialisme, bahasa inggris juga tergolong sebagai bahasa yang mudah dipahami serta memiliki struktur bahasa yang kompleks, sehingga mudah dimengerti oleh banyak orang. Oleh karena itu, bahasa inggris ditetapkan sebagai bahasa internasional.Â
Sejak masuk ke bangku pendidikan yang paling bawah yaitu TK, banyak anak yang sudah diajari menggunakan bahasa inggris. Sampai ke jenjang yang paling tinggi sekalipun yaitu perguruan tinggi, bahasa inggris masih dijadikan sebagai mata kuliah wajib dan banyak digunakan sebagai sumber atau referensi. Oleh karena itu bahasa inggris sudah menjadi bahasa yang sangat penting di Indonesia. Â
Namun dalam praktek di kehidupan nyata, bahasa inggris masih tabu untuk digunakan. Sebagai masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, penggunaan bahasa inggris masih terdengar aneh ketika dilakukan.Â
Banyak sekali respon dari orang-orang ketika terdapat orang yang menggunakan bahasa inggris "Dih, gak usah pakai bahasa Inggris kita kan orang Indonesia, ngapain pakai bahasa inggris?", "Kalau pengen pakai bahasa inggris mending pindah Inggris sana!", "Gak usah sok-sokan pakai bahasa inggris deh" dan masih banyak lagi.
Sebagai orang yang ingin mempelajari bahasa inggris agar dapat bersaing di era globalisasi, memasukan beberapa kosakata bahasa inggris dalam proses berinteraksi merupakan langkah yang efektif supaya cepat lancar dalam berbahasa inggris.Â
Selain memasukkan beberapa kosakata dalam berkomunikasi, belajar mendengarkan serta menonton film menggunakan bahasa inggris juga merupakan salah satu hal yang efektif untuk mempelajari bahasa inggris. Â
Namun seperti yang dikatakan di atas, ketika mencoba berbicara dan memasukkan beberapa kosa kata dalam bahasa inggris, respon dari kebanyakan masyarakat di Indonesia masih kurang bagus. Mereka cenderung menjudge sebagai koloni dan sebagainya. Hal itu tentunya membuat orang menjadi malas untuk belajar bahasa inggris, sehingga potensi untuk bersaing di era globalisasi menjadi turun.
Padahal dengan menguasai bahasa inggris sebagai bahasa kedua atau ketiga, akan sangat menguntungkan bagi seorang individu dalam dunia kerja dan mampu bersaing di kancah global. Ketika SDM dalam negeri mampu untuk bersaing ditingkat global, negara yang akan diuntungkan. Perekonomian dalam negeri dapat meningkat, kesehatan dapat menjadi lebih baik, dan seluruh masyarakat Indonesia akan menjadi sejahtera.
Selain membantu perekonomian dengan meningkatnya kualitas SDM dalam negeri, dengan menguasai bahasa inggris pula, pengetahuan kita tentang segala hal didunia ini dapat meningkat. Banyak sekali buku ataupun teks yang berisi "daging semua" ditulis dengan menggunakan bahasa Inggris. Jadi dengan menguasai bahasa inggris tidak hanya menguntungkan dalam dunia pekerjaan, tetapi juga dapat meningkatkan pengetahuan terhadap berbagai hal. Â
Sebagai seorang individu yang hidup di era globalisasi, penting sekali untuk menguasai bahasa inggris. Selain sebagai jembatan antar masyarakat dunia, bahasa inggris juga sangat penting untuk menjadikan kita lebih "berpengetahuan" dan dapat membantu kesejahteraan masyarakat indonesia melalui peningkatan SDM Indonesia.Â
Jadi tak perlu malu untuk mempelajari bahasa inggris, karena di era sekarang bahasa inggris sudah tidak merupakan hal yang baru dan aneh. Justru orang-orang yang menutup diri dari bahasa inggris, akan merasakan kerugian karena dapat menutup banyak potensi dari masing-masing individu yang dapat berkembang lebih jauh lagi.Â
Daftar Pustaka
Samovar, L., Porter, Richard., McDaniel, Edwin R. dan Roy, Carolyn S. (2017). Communication Between Cultures. Cengage Learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H